3 Pemain Indonesia Terancam Mundur dari Kumamoto Masters 2023, Ester Cedera?

Minggu, 12 November 2023 17:30 WIB
Penulis: Martini | Editor: Prio Hari Kristanto
© PBSI
Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di French Open 2023. (Foto: PBSI) Copyright: © PBSI
Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di French Open 2023. (Foto: PBSI)
2. Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti

Pekan lalu, pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti memutuskan untuk mundur dari pertandingan final Hylo Open 2023 usai Apriyani mengalami cedera betis.

Pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian menuturkan bahwa sebelumnya Apriyani Rahayu dalam kondisi prima. Cedera yang didapat di Hylo Open adalah cedera baru.

"Apriyani memutuskan mundur di final Hylo Open 2023 karena mengalami cedera betis kanan. Cedera ini memang tiba-tiba, tidak dirasakan sebelumnya," kata Eng Hian.

"Apriyani memilih mengundurkan diri karena dia sudah tidak kuat menahan rasa sakit. Saya pun tidak mau memaksa Apriyani untuk terus bertanding yang bisa membuat cederanya malah bisa bertambah parah."

Satu pekan berlalu, belum ada update soal cedera Apriyani Rahayu. Ada kemungkinan jika ganda putri Indonesia itu mundur dari Kumamoto Masters 2023.

3. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto

Pasangan ganda putra nomor satu Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sejak awal terdaftar sebagai unggulan Kumamoto Masters 2023, tetapi mereka ditarik mundur.

Hal ini dikonfirmasi langsung oleh pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat. Ia mengaku Fajar/Rian akan menghemat tenaga untuk persiapan BWF World Tour Finals 2023.

"Kalau Fajar/Rian sebenarnya akan berangkat ke Kumamoto Masters. Cuma agar persiapan lebih bagus, yang Jepang dibatalkan supaya terbang ke China lebih bagus," kata Aryono.

Meski tanpa Fajar/Rian, Indonesia masih memiliki empat wakil ganda putra andalan di Kumamoto Masters 2023.

Mereka adalah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Bagas Maulana/M. Shohibul Fikri, dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan.