x

Praveen Jordan Ungkap Perlakuan Tak Adil yang Dilakukan BWF ke Tim Indonesia

Kamis, 18 Maret 2021 17:28 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Isman Fadil
Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan dan Melati Daeva.

INDOSPORT.COM – Pebulutangkis ganda campuran, Praveen Jordan mengungkapkan perlakuan tak adil yang dilakukan oleh BWF ke tim Indonesia di All England 2021.

Dunia bulutangkis saat ini digemparkan dengan masalah dipaksa mundurnya kontingen Indonesia dari ajang All England 2021 pada Rabu (17/03/21) waktu setempat.

Hal ini disebabkan karena tim Indonesia dinyatakan berada dalam satu pesawat dengan penumpang yang terkonfirmasi positif Covid-19 saat melakukan penerbangan dari Istanbul ke Birmingham hari Sabtu (13/3/21) lalu.

Baca Juga
Baca Juga

Berdasarkan peraturan protokol kesehatan yang berlaku di Inggris, maka tim Indonesia wajib menjalani isolasi mandiri selama 10 hari, yang memaksa skuat Merah-Putih mundur dari ajang All England 2021 yang tengah berlangsung.

Para wakil Indonesia pun kompak langsung melayangkan protes ke BWF melalui media sosial masing-masing. Termasuk Praveen Jordan yang juga menambahkan kronologi masalah yang menimpa Indonesia.

Selain itu, Praveen Jordan melayangkan pertanyaan menohok yang ditujukan kepada BWF terkait hal yang menimpa tim Indonesia, salah satunya perlakuan tak adil yang didapat oleh tim Garuda, merujuk pada poin keempat dari pertanyaan pasangan Melati Daeva tersebut.

Baca Juga
Baca Juga

Berikut sejumlah pertanyaan Praveen Jordan:

“Ada beberapa pertanyaan dari saya untuk @bwf.official

1.Apakah SELURUH tim dari negara lain juga SUDAH melakukan vaksin seperti tim Indonesia?

2.Apakah hasil swab PCR di Indonesia kurang terpercaya?

3.Tim Indonesia sudah mengikuti semua aturan yang ditetapkan dan kami semua mendapatkan hasil NEGATIVE. Ada beberapa tim dari negara lain yang awalnya positive dan dalam waktu kurang dari 24 jam dinyatakan negative. Mereka juga langsung boleh mengikuti pertandingan. Bahkan BWF juga masih MENUNDA pertandingan dari jadwal yang sudah ditentukan demi menunggu hasil. Apakah hasil yang didapatkan dapat dipastikan 100% akurat?

4.Menurut saya, BWF telah melanggar peraturan yang sudah mereka buat sendiri. Ketika berita ini muncul, tim Indonesia yang sedang berada di arena DIPAKSA keluar dari arena untuk kembali ke hotel dengan cara BERJALAN KAKI. Seharunya, semua tim yang berpartisipasi dalam All England 2021 TIDAK DIPERBOLEHKAN keluar dari area hotel JIKA TIDAK menggunakan akses yang telah disediakan (bus). Dengan disuruh berjalan kaki dari arena kembali ke hotel, apakah itu bukan berarti keluar dari area hotel?

5.Saya melihat ketidakadilan yang telah dilakukan BWF kepada tim Indonesia. BWF tidak memberikan penjelasan yang detail kepada kami tentang siapa orang yang positive dan darimana asalnya. Kebetulan kami juga satu pesawat dengan atlet dari Turkey tetapi dia TETAP DIPERBOLEHKAN untuk mengikuti pertandingan. Apa bedanya tim Indonesia dengan tim Turkey?

Hal ini mungkin tidak akan terjadi apabila @bwf.official menerepakan Sistem Bubble sebelum All England 2021 diselenggarakan.

#JUSTICEFORINDONESIATEAM,” tulis Praveen Jordan.


1. Perlakuan Tak Adil yang Didapatkan Tim Indonesia di All England 2021

Perlakuan Tak Adil yang Didapatkan Tim Indonesia di All England 2021

Blunder serta perlakuan tak adil yang diungkapkan oleh Praveen Jordan terbukti dengan sebuah unggahal ganda putri Apriyani Rahayu di Insta Story akun Instagram-nya.

Kamis (18/03/21), Apriyani Rahayu me-repost postingan instastory salah satu fisioterapis PBSI yang bernama Octaviani Wijaya.

Apriyani Rahayu merasa ada hikmah di balik gagal tampil di All England

"Finally yaa bisa pulang ke hotel jalan kaki, mantap. Selalu ada hikmah ya dari semua ini, betul betul? Sabar ya gengs!! Semua akan indah pada waktunya," tulis Octaviani Wijaya.

Selain itu, Praveen Jordan juga mengungkapkan perlakuan tak adil lainnya yakni saat pertandingan antara Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Ben Lane/Sean Vendy (Inggris) di babak pertama, Kamis (18/03/21).

Praveen Jordan singgung perlakuan tak adil lainnya yang dilakukan kepada tim Indonesia.

Wasit dan hakim garis dalam laga tersebut berkebangsaan Inggris, di mana seharusnya saat dua wakil negara saling bertanding, secara aturan wasit maupun hakim garis harusnya dari negara netral.

Nyatanya dalam laga tersebut Ben Lane/Sean Vendy dianggap telah diuntungkan karena Ahsan/Hendra sempat dianggap melakukan 11 kali pelanggaran, meski pada akhirnya berhasil menang.

Hal dan fakta ini pun menambah kekesalan para wakil Indonesia dan netizen Tanah Air yang menilai bahwa All England 2021 dan BWF telah menunjukkan tidak profesional dan berlaku tak adil.
 

BWFIndonesiaPraveen JordanBerita OlahragaBerita SportBerita BulutangkisAll England 2021

Berita Terkini