x

Pelatih Asal Indonesia Ungkap Alasan BAM Tolak Pengunduran Dirinya

Kamis, 25 Maret 2021 01:45 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor:
Pelatih asal Indonesia Hendrawan yang melatih tunggal putra Malaysia mengungkapkan alasan yang membuat BAM menolak pengunduran dirinya.

INDOSPORT.COM - Pelatih asal Indonesia yakni Hendrawan yang melatih tunggal putra Malaysia mengungkapkan alasan yang membuat Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) menolak pengunduran dirinya.

Pelatih asal Indonesia mengakui bahwa dirinya sempat ingin mengajukan pengunduran diri, usai hasil yang sangat mengecewakan dari Lee Zii Jia di kompetisi Asian Leg pada Januari 2021, di Bangkok, Thailand.

Baca Juga
Baca Juga

Dilansir dari situs olahraga 360badminton, Hendrawan yang menangis bahagia saat melakukan wawancara dengan Nadi Arena, mengaku pernah mengajukan pengunduran dirinya dari kursi pelatih tunggal putra Malaysia, tetapi permintaannya ditolak oleh BAM.

“Sejujurnya, setelah Thailand Open, yang merupakan turnamen pertama saya sebagai pelatih kepala, saya sudah kebobolan. Saya sudah menyerahkan surat pengunduran diri sebagai pelatih kepala," beber Hendrawan dikutip dari situs olahraga Stadium Astro.

“Tapi BAM tidak mengizinkan, jadi saya harus coba lagi, karena saya tahu menjadi pelatih kepala di Malaysia bukanlah tugas yang mudah," lanjutnya.

Baca Juga
Baca Juga

Lebih lanjut Hendrawan mengatakan bahwa dirinya baru saja merasakan kesulitan menjadi pelatih kepala, padahal sudah menetap di Malaysia selama 10 tahun.

“Saya baru saja merasakan kesulitan menjadi pelatih kepala. Memang benar saya telah berada di Malaysia selama 10 tahun tetapi sebagai pelatih kepala, saya harus belajar juga," lanjutnya.


1. Hendrawan Ungkap Alasan BAM Tolak Pengunduran Dirinya

Pelatih asal Indonesia yakni Hendrawan yang melatih tunggal putra Malaysia mengungkapkan alasan yang membuat Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) menolak pengunduran dirinya.

Terakhir, pelatih sal Indonesia menyebutkan bahwa dirinya sama sekali tidak pernah menginginkan jabatan sebagai pelatih kepala tunggal putra Malaysia, dan posisi itu dirinya setujui setelah dipaksa oleh BAM.

"Menurut saya ini sangat sulit. Sejak saya datang ke Malaysia 10 tahun lalu, saya tidak pernah mencari posisi. Posisi ini karena dipaksa oleh BAM," jelasnya.

"Karena di kontrak sudah disebutkan saya siap ditempatkan di mana saja. Jadi saya selalu berasumsi bahwa saya tidak keberatan melepaskan posisi ini karena saya merasa telah mencoba yang terbaik," tuturnya.

MalaysiaHendrawanBulutangkisBerita OlahragaBerita SportAsosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM)Berita BulutangkisTim Bulutangkis Indonesia

Berita Terkini