x

Tersingkirnya Marcus/Kevin di Olimpiade Sudah Diramal Legenda Malaysia

Kamis, 29 Juli 2021 12:23 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
Ganda putera Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo tersingkir dari Olimpiade Tokyo.

INDOSPORT.COM – Tersingkirnya ganda putra nomor 1 dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dari Olimpiade Tokyo menjadi kejutan besar. Namun, hal ini rupanya telah diramalkan oleh legenda Malaysia, Rosman Razak.

Marcus/Kevin secara mengejutkan harus angkat koper dari Olimpiade Tokyo 2020. Ganda putra nomor 1 dunia sekaligus unggulan teratas tersebut dikalahkan pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, di babak perempat final.

Baca Juga
Baca Juga

Bermain di Musashino Forest Sports Plaza, Kamis (29/07/21), pasangan berjuluk ‘The Minions’ ini kalah dari Aaron/Soh lewat permainan dua set langsung 14-21-17-21 hanya dalam waktu 33 menit saja.

Kekalahan Marcus/Kevin ini sejatinya sudah ditebak sebelumnya oleh Rosman Razak tatkala menyoroti pertemuan Marcus/Kevin vs Aaron/Soh di perempat final ganda putra cabor bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020.

Menurut Razak, Olimpiade Tokyo menjadi panggung yang sempurna untuk Aaron/Soh di dalam memukul  telak sekaligus mengakhiri rekor kekalahan beruntun mereka melawan Marcus/Kevin.

“Saya percaya Aaron/Wooi Yik datang ke Olimpiade lebih siap daripada pasangan Indonesia (Marcus/Kevin),” kata Rosman, dilansir dari The Star.

“Ini harus menjadi kesempatan terbaik untuk mematahkan kutukan dan mereka harus memanfaatkan kesempatan emas ini. Sebab, pemain Malaysia telah memainkan beberapa turnamen tahun ini, tidak seperti Minions,” lanjutnya.

Pasangan nomor 9 dunia ini sejatinya kurang diunggulan dibandingkan Marcus/Kevin. Empat dari tujuh kekalahan terakhir mereka dari Marcus/Kevin dicatat dalam tiga bulan pertama tahun 2020.

Akan tetapi, Rosman Rozak melihat peluang Aaron/Shia memenangkan duel perempat final memang sudah terlihat dari rekan jejak mereka selama enam bulan terakhir di turnamen internasional.

Baca Juga
Baca Juga

Selain itu pandemi virus corona telah memaksan Marcus/Kevin tak bisa memainkan turnamen selama kurang lebih 18 bulan. Satu-satunya penampilan mereka hanya di babak pertama All England 2021.

Setelah itu, Marcus/Kevin dan tim Indonesia lainnya dipulangkan oleh pihak All England karena mereka berada dalam satu penerbangan dengan seorang penumpang yang positif COVID-19.


1. Performa Marcus/Kevin Kurang Moncer di Olimpiade Tokyo

Aksi Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon saat melawan ganda India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty di Olimpiade Tokyo 2020.

Kurangnya jumlah turnamen yang dimainkan Marcus/Kevin dinilai Rozak juga turut andil pada penurunan performa pasangan unggulan itu yang mana hal ini sudah terlihat sejak babak pertama Olimpiade Tokyo.

“Saya melihat mereka bermain di babak penyisihan grup, permainan mereka tidak terlalu luar biasa atau dominan seperti sebelumnya. Pergerakan mereka di lapangan terlihat tegang,” jelas Rozak.

“Kekalahan mereka dari pasangan Taiwan (Lee Yang/Wang Chi-lin) telah membuktikan bahwa mereka bisa dikalahkan.”

Marcus/Kevin sendiri tercatat tampil dominan pada 2019 ketika mereka memenangkan sembilan gelar turnamen BWF. Namun kegagalan mereka di Kejuaraan Dunia meninggalkan noda di dalam catatan mereka.

Mereka kalah di babak kedua dalam Kejuaraan Dunia di Basel (2019), dan mencapai perempat final di edisi 2017 dan 2018 meskipun menjadi salah satu dari tiga pasangan unggulan teratas.

Aaron Chia/Soh Wooi Yik, usai berhasil mengempaskan Marcus/Kevin dipastikan melaju ke babak semifinal ganda putra cabor bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020.

Mereka bakal berhadapan dengan pemenang antara Li Junhui/Li Yuchen atau Kim Astrup/Andres Skraarup Rasmussen.

Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya SukamuljoOlimpiade 2020Olimpiade Tokyo 2020Olimpiade 2020 JepangBulutangkisAaron Chia/Soh Wooi YikBerita Bulutangkis

Berita Terkini