x

Dedikasi Wahyana, Guru Asal Yogyakarta yang jadi Wasit di Olimpiade Tokyo

Minggu, 29 Agustus 2021 15:17 WIB
Penulis: Martini | Editor: Herry Ibrahim

INDOSPORT.COM - Nama Wahyana menjadi perbincangan, seiring dengan prestasi tim bulutangkis Indonesia menyabet medali di Olimpiade Tokyo 2020, awal Agustus lalu.

Wahyana merupakan wasit Indonesia yang bertugas memimpin partai final bulutangkis tunggal putri, antara Chen Yufei (China) vs Tai Tzu Ying (Taipei), Minggu, (01/08/21).

Usut punya usut, Wahyana sendiri bukanlah orang yang memiliki latar belakang sebagai pebulutangkis profesional. Bahkan, diketahui sehari-hari ia berprofesi sebagai guru SMP.

Baca Juga
Baca Juga

Makanya, saat ia mendapat panggilan untuk memimpin jalannya laga di Olimpiade Tokyo, dan harus mengikuti isolasi selama 14 hari, Wahyana mengaku tetap menyempatkan untuk mengajar siswanya di SMPN 4 Pathuk.

"Kemarin tugas di Olimpiade Tokyo 14 hari, pas ada jam mengajar, saya tetap mengajar anak-anak secara daring, baik melalui Zoom Meeting atau Google Classroom," ungkap Wahyana saat sesi Bincang Guru Inovatif.

"Itu sudah tugas saya dan tidak boleh kita lupakan tanggung jawab kita sebagai guru," tambah sosok yang juga menjabat sebagai asesor lisensi wasit bulutangkis Asia itu.


1. Berbagai Bidang

Wahyana, guru SMP N 4 Patuk Gunungkidul wasit bulutangkis di Olimpiade 2020.

Wahyana diketahui juga menjabat sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum di SMPN 4 Pathuk, Yogyakarta. Kemudian, sosok 54 tahun itu juga masuk dalam jajaran pengurus pusat PBSI sub bidang perwasitan.

Baca Juga
Baca Juga

Meski menjabat banyak peran di berbagai bidang, baik di sektor pendidikan ataupun bulutangkis, namun Wahyana justru dikenal sebagai sosok yang memiliki dedikasi tinggi.

"Kuncinya adalah, mulai dari hal-hal kecil, tertib, disiplin, maka hal-hal yang besar akan mengikuti. Kalau ada pekerjaan yang bisa kita selesaikan, kerjakan saat itu, jangan ditunda, karena nanti akan menumpuk."

Wahyana juga menghimbau agar para guru dan tenaga pendidik di Indonesia bisa tetap berprestasi dan mengejar mimpinya, lalu menularkan semangat itu ke anak didiknya.

Olimpiade Tokyo 2020BulutangkisBerita Bulutangkis

Berita Terkini