x

Susy Susanti Flashback Piala Sudirman 1989: Anak 18 Tahun jadi Penentu Juara

Rabu, 6 Oktober 2021 20:30 WIB
Penulis: Martini | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Susy Susanti saat mengikuti ajang All England.

INDOSPORT.COM - Legenda bulutangkis Indonesia, Susy Susanti flashback dengan kisah mengharukan, ketika ia jadi penentu kemenangan untuk Piala Sudirman 1989.

Kala itu, Indonesia berhasil melaju ke final dan bertemu tim kuat, Korea Selatan. Partai pertama sektor ganda putra, Eddy Hartono/Rudy Gunawan harus takluk dari lawannya.

Baca Juga
Baca Juga

Kemudian, pasangan ganda putri, Verawaty Fajrin/Yanti Kusmiati juga dipaksa tumbang. Alhasil, Susy Susanti yang maju di partai ketiga, menjadi satu-satunya harapan.

Namun, perjuangan itu tidak mudah. Susy yang masih berusia 18 tahun dan baru saja promosi ke tim senior Pelatnas, dihadang oleh atlet berpengalaman, Lee Young-suk.

"Saat itu saya baru naik ke senior, lawan saya Lee Young-suk, juara All England tahun itu. Jadi di atas kertas, Lee Young-suk yang pasti menang," ungkap Susy Susanti di YouTube PB Djarum.

Baca Juga
Baca Juga

Game pertama, anak muda asal Indonesia itu kalah tipis 10-12. Bahkan di game kedua, Susy juga sempat tertinggal 4-10 dari Lee Young-suk, dan membuat penonton gusar.

"Bahkan penonton waktu itu di Istora sudah mulai bubar, semua sudah ninggalin, karena satu poin lagi, Korea menang," kenangnya.


1. Dukungan dan Instruksi Bawa Susy Susanti Optimis

Susy Susanti pada laga Olimpiade semifinal melawan Korea Selatan Bang Soo-Hyun pada (30 Juli 1992).

Meski demikian, tekad Susy Susanti yang kuat, serta dukungan dari pelatihnya, Liang Chiu Sia, yang selalu memberi instruksi dari pinggir lapangan, membuatnya kian optimis.

"Yang ada dalam pikiran saya, meski sudah tertinggal, peluang itu tetap ada. Saya ingat sekali, Ci Sia, pelatih saya selalu teriak di pinggir lapangan, itu memberikan saya semangat dan kekuatan," ucap Susy.

"Satu poin demi satu poin, sabar, karena saya pemain rally. Pokoknya saya jangan buat kesalahan sendiri, bola kemana aja saya uber, dan saya menang set kedua."

Selain itu, ada faktor non-teknis yang juga diakui turut membantu Susy menguasai set ketiga. Bocah 18 tahun itu pun menaklukkan Lee Young-suk dengan skor absolut, 11-0.

"Ada satu peristiwa saat kita istirahat lima menit, saya dengar dia dimarahi pelatihnya. Saya nggak tahu apakah ada kekerasan di situ. Yang pasti, saat masuk set ketiga, saya melihat ini adalah kesempatan," lanjutnya.

"Kalau biasa, saya nggak pernah ngasil nol sama lawan. Tapi melawan Lee Young-suk di final, saya sama sekali nggak berani untuk ngelepas, itulah pertama kali saya memberikan lawan poin nol," tuntas Susy.

Kisah ini dapat disimak secara langsung dalam wawancara Yuni Kartika kepada Susy Susanti, dalam tayangan video YouTube PB Djarum yang berjudul "Ngulik Sudirman Cup Episode 8", tayang per Minggu (03/10/21).

Susy SusantiPiala SudirmanPB DjarumBulutangkisBerita Bulutangkis

Berita Terkini