PSSI Lembur, Cristian Gonzales: Sekarang Naturalisasi Gampang, Tinggal Telepon
INDOSPORT.COM - PSSI kebut program naturalisasi agar pemain berdarah Eropa bisa membela Timnas Indonesia. Begini tanggapan Cristian 'El Loco' Gonzales.
Bicara soal naturalisasi, tentu tak salah jika bicara soal sosok legenda, Cristian 'El Loco' Gonzales, salah satu keputusan naturalisasi paling sukses dari PSSI, sampai saat ini.
Bagaimana tidak, Cristian Gonzales punya kontribusi besar untuk Timnas Indonesia. Tak jarang ia membukukan gol, hingga menjadi top skorer di berbagai ajang.
Bahkan, sampai kini di usianya yang ke-45 tahun, pemain kelahiran Portugal itu masih aktif bermain, dan akhirnya bisa membawa RANS Cilegon FC promosi ke pentas Liga 1.
Belum ada pemain naturalisasi yang mampu menandingi betapa legendarisnya Cristian Gonzales. Kini, PSSI berencana merekrut pemain naturalisasi untuk Timnas Indonesia.
Bagi Gonzales, ia mengaku tidak masalah jika ada pemain naturalisasi yang membela Timnas. Apalagi, saat ini proses naturalisasi sangat gampang, tidak seperti zaman dulu.
Gonzales sendiri mengaku harus menetap di Indonesia selama lima tahun, sebelum akhirnya bisa mendapatkan status resmi sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
"Saya pikir naturalisasi nggak masalah, situasi sekarang untuk mereka gampang (ikut naturalisasi), tidak seperti saya dulu, pengorbanan saya luar biasa," ujar El Loco.
Memang, PSSI menargetkan untuk tidak mengambil sembarang pemain untuk ikut naturalisasi, tapi pemain sepak bola Eropa yang memiliki darah keturunan Indonesia.
Dengan begini, proses naturalisasi bisa lebih singkat, tidak perlu menetap selama lima tahun, bahkan pemain bisa langsung berseragam Timnas Indonesia saat perlu.
1. Perjuangan Naturalisasi Cristian Gonzales
Menurut Cristian Gonzales, langkah ini sangat mempermudah orang-orang yang mau naturalisasi untuk kepentingan sepak bola, beda dengan pengalamannya dulu.
Kala itu, Cristian Gonzales harus menetap selama lima tahun tanpa boleh pulang ke negaranya, Uruguay. Padahal, ia sempat mengalami banyak musibah di rumah.
"Dulu aturan Indonesia, kamu harus tinggal di sini selama lima tahun, selama itu nggak boleh kemana-mana," ungkap Gonzales saat menjadi bintang tamu di SEA Today.
"Dalam lima tahun itu, banyak musibah untuk keluarga saya. Adik saya meninggal, kakak saya dibunuh, ayah saya meninggal, dan saya nggak boleh pulang," curhatnya.
Dengan rentetan pengalaman buruk itu, Gonzales mengaku terkenang dengan sang ibu, bahkan ia ada keinginan untuk pulang.
"Mama saya nangis, kamu kapan pulang, adik kamu, papa kamu meninggal. Saya bilang nggak bisa, saya jelaskan satu minggu sampai mama saya mengerti."
"Sekarang gampang, tinggal telepon, hei kamu mau naturalisasi? Tinggal datang, naturalisasi selesai, itu maksud saya."
Walau banyak tekanan bertubi-tubi, tapi Cristian Gonzales teguh pada pendiriannya untuk naturalisasi, karena ia sudah terlanjur jatuh cinta pada sepak bola di Indonesia.
"Karena saya mau merasakan bagaimana memakai kostum Merah Putih, dan bermain untuk Timnas Indonesia," tuntas Gonzales.
2. 3 Pemain Calon Naturalisasi
Beberapa waktu terakhir, PSSI kembali membuka tawaran naturalisasi pada sejumlah pemain keturunan Indonesia yang berkarir di Eropa.
Pertama, adalah Jordi Amat, pemain keturunan Indonesia-Spanyol. Saat ini ia bermain di klub Belgia, yakni KAS Eupen. Pemain setinggi 184 cm itu jadi bek tengah.
Kedua, Sandy Walsh, yang merupakan pemain keturunan Indonesia-Belanda. Sandy saat ini berkarier di Belgia dengan membela KV Mechelen, seperti Jordi Amat.
Ketiga, Shayne Pattynama yang merupakan pemain keturunan Indonesia-Belanda. Bek muda berusia 22 tahun itu diketahui saat ini bermain untuk klub Norwegia, Viking FK.