x

Lengser dari Ranking 1 Dunia, Marcus Gideon Akui Rivalitas Ganda Putra Kian Mengerikan

Jumat, 23 September 2022 16:25 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Indra Citra Sena
Menyusul lengsernya posisi Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dari ranking 1 Dunia BWF, Marcus tak menampik bahwa sektor ganda putra belakangan ini semakin kompetitif. Foto: PBSI

INDOSPORT.COM – Menyusul lengsernya posisi Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dari ranking 1 Dunia BWF, Marcus tak menampik bahwa sektor ganda putra belakangan ini semakin kompetitif.

BWF pada Selasa (23/09/22) resmi merilis peringkat dunia terbaru, setelah poin week 40 hingga week 43 tahun 2019 dihapus menyusul pencairan poin.

Baca Juga

Perubahan paling mengejutkan yakni lengsernya ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dari posisi no.1 dunia setelah bertakhta hampir lima tahun.

Dengan dihapusnya poin pada week 40 hingga 43 tahun 2019 ini sebagian poin The Minions akan dihapus sehingga membuat perolehan poin mereka berkurang.

Dengan Kevin/Marcus baru memainkan lima turnamen tanpa meraih satu pun gelar sejauh musim ini, poin mereka juga tidak bisa naik secara signifikan.

Baca Juga

Alhasil, posisi mereka harus rela digusur oleh pasangan ganda putra Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi yang kini mengoleksi 102.050 poin dari 25 turnamen yang sudah mereka ikuti.

Menanggapi status barunya sebagai ganda putra no.1 dunia, Marcus Fernaldi Gideon kepada Kompasiana yang dilansir Indosport.com mengatakan hal ini wajar terjadi.

Pasalnya, hampir semua atlet memiliki era terbaiknya dan terburuk dalam kariernya. Tentu saja,  berusaha menjadi yang terbaik di setiap pertandingan tetap jadi fokus utama saat ini.

Baca Juga

“Setiap orang memiliki era terbaiknya. Kami selalu berusaha menjadi yang terbaik di setiap pertandingan. Kami akan terus berjuang bersama,” ujar Marcus Gideon.

Bukan hanya itu saja, perubahan peringkat dunia saat ini membuat Marcus lebih sadar bahwa sektor ganda putra sudah semakain kompetitif.


1. Rivalitas Ganda Putra Top Dunia, Indonesia Masih Dominan?

Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan juara BAC 2022 (PBSI)

Persaingan tidak hanya datang dari sesama ganda putra Indonesia saja, namun juga dari Jepang, Malaysia, China, hingga Chinese Taipei.

Oleh karena itu, Marcus Gideon hanya ingin mencoba terus bertahan di persaingan ganda putra saat ini dan menjaga konsistensi performanya.

Baca Juga

“Ganda putra lebih kompetitif sekarang. Pasangan dari Jepang, Malaysia dan Chinese Taipei semua bisa menantang (gelar). Kami harus terus berlari dan menjaga konsistensi kami,” pungkasnya.

Di Indonesia sendiri, selain Kevin/Marcus, ada dua pasangan senior yang menguasai posisi 10 besar dunia. Yakni Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (4) dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (6).

Sementara itu ada tiga pasangan pelapis yang menghuni 20 besar dunia, yakni Pramudya Kusumawardana/Yeremia Yoche Erich Rambitan di ranking ke-13, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana (16), dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin (17).

Baca Juga

Pada ranking 10 besar juga dihuni sejumlah pasangan top, mulai dari jawara Olimpiade Tokyo 2020 Lee Yang/Wang Chi-lin (3), Juara Dunia 2022 Aaron Chia/Soh Wooi Yik (5), hingga jawara Piala Thomas Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (8).

Baca Juga

Selanjutnya, empat ganda putra Indonesia termasuk Kevin/Marcus akan menjalani Tur Dunia BWF yang berpusat di Eropa, dimulai dengan Denmark Open 2022 (18-23 Oktober) mendatang.


2. Tuntutan Pelatih Ganda Putra Malaysia ke Aaron Chia/Soh Wooi Yik

Selebrasi Aaron Chia/Soh Wooi Yik usai kalahkan Marcus/Kevin di Olimpiade Tokyo 2020.

Pelatih nasional ganda putra Malaysia, Tan Bin Shen meminta Aaron Chia/Soh Wooi Yik agar bisa kuat mental apalagi dalam menghadapi komentar netizen.

Sebagaimana diketahui Aaron Chia/Soh Wooi Yik tengah merasakan kejayaannya usai berhasil mengakhiri kutukan selalu tersingkir di babak semifinal maupun gagal jadi juara di final.

Sebab, Aaron/Wooi Yik belum lama ini berhasil meraih medali emas dalam ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.

Ganda putra Malaysia itu sukses mengalahkan pasangan Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dengan skor 21-19 dan 21-14 di babak final Kejuaraan Dunia

Bulutangkis. Hasil ini pun membuat Aaron/Wooi Yik mencetak sejarah dengan mengakhiri penantian emas Malaysia selama 45 tahun lamanya di ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.

Baca selengkapnya: Akhiri Kutukan, Pelatih Ganda Putra Malaysia Tuntut Aaron Chia/Soh Wooi Yik Harus Kuat Mental

BWFKevin Sanjaya/Marcus GideonMarcus Fernaldi GideonBulutangkisBerita Bulutangkis

Berita Terkini