x

Karier Bersinar Terang, Pebulutangkis ini Didapuk Jadi Bintang Utama Film di Prancis

Minggu, 9 Oktober 2022 21:20 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Isman Fadil
Perjuangannya sangat menginspirasi, pebulutangkis putri Prancis yang sedang naik daun, Anne Tran, sampai dibuatkan dokumenter khusus dari filmaker ternama.

INDOSPORT.COM – Perjuangannya sangat menginspirasi, pebulutangkis putri Prancis yang sedang naik daun, Anne Tran, sampai dibuatkan dokumenter khusus dari filmaker ternama.

Anne Tran lahir di Neuilly-Sur-Seinne, Prancis, 27 April 1996. Saat ini dia adalah atlet badminton asal Prancis yang berspesialisasi di sektor ganda.

Baca Juga

Dilansir laman BWF, Anne Tran saat ini tercatat menempati ranking 38 dunia ganda putri. Pasangan terakhirnya adalah Margot Lambert.

Sementara, Anne Tran menempati ranking 42 dunia sektor ganda campuran bersama William Villeger.  Keduanya menjadi pelapis kedua bagi Thom Gicquel/Delphine Delrue.

Teranyar, Anne Tran tampil gemilang dan menarik perhatian badminton lovers ketika tampil di kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.

Baca Juga

Duetnya bersama Margot Lambert di Japan Open 2022 September lalu, memukau badminton lovers kala menyulitkan juara dunia dua kali, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.

Meski kalah 16-21, 21-19, 16-21 di babak 16 besar, namun Margot Lambert/Anne Tran berujar bahwa mereka adalah bintang badminton masa depan.

“Kami adalah  pasangan yang menjanjikan dan kami yakin kami dapat menantang pebulutangkis yang berperingkat lebih tinggi,” ujar Margot Lambert kepada BWF.

Baca Juga

“Ketika kami memenangkan game kedua, proses pemikiran saya adalah, kami benar-benar bisa melakukan ini. Kami pergi ke pertandingan dengan mentalitas yang sama. Ini semua tentang kepercayaan,” sambung Anne Tran.

Memiliki perjuangan dan karakter yang positif, membuat kisah Anne Tran diabadikan dalam sebuah film dokumenter bulutangkis dari sutradara kenamaan di Prancis. Selengkapnya di halaman kedua.


1. Dibuatkan Film Dokumenter

Anne Tran digaet oleh filmmaker Prancis, Clement Godet dan Harrison Garret, sebagai tokoh utama dalam serial dokumenter bulutangkis.

Dilansir laman Badminton Europe, Anne Tran digaet oleh filmmaker Prancis, Clement Godet dan Harrison Garret, sebagai tokoh utama dalam serial dokumenter bulutangkis.

Serial dokumenter dari Magnitude Films dan +2Bad ini berdurasi kurang lebih 12 menit untuk setiap episodenya dengan tajuk ‘Anne Tran-New Horizons.

Baca Juga

Dirangkai dalam tiga episode, film menceritakan perjananan tulus seorang Anne Tran hingga mengalami tiik balik dalam kariernya sebagai atlet badminton atau bulutangkis.

Film bertujuan agar badminton lovers memahami perjuangan tidak mudah nan menginspirasi dari Anne Tran dengan partnernya, William Villeger dan Margot Lambert.

Karena di dokumenter itu, juga akan menampilkan karya-karya apa saja yang telah dihasilkan oleh kerjasama Anne Tran, William Villeger, dan Margot Lambert.

Baca Juga

Badminton Lovers juga diharapkan bisa teredukasi dari kisah pebulutangkis Prancis tersebut dalam menjalin kerjasama, kepercayaan, dan perjuangan demi performa baik di lapangan.

Terlepas dari itu, banyak hal yang bisa dilakukan oleh Anne Tran dalam segala hal yang ingin dicapainya di masa depan. Tak lain dia ingin tampil di Olimpiade.

Apalagi dua tahun lagi, tepatnya di Olimpiade 2024, negaranya, Prancis, akan bertindak sebagai tuan rumah pesta olahraga terbesar di dunia tersebut.

Baca Juga

“itu tujuan terbesar kami (Olimpiade 2024). Kami senang menjadi tuan rumah Olimpiade. Semua orang juga meraskaannya.”

“Sementara, tahun depan, kami  juga ingin meraih medali di Kejuaraan Eropa,” ucap Anne Tran/Margot Lambert dilansir dari laman BWF.


2. Ambisi Prancis di Olimpiade 2024

Demi misi medali tuan rumah Olimpiade 2024, pelatih Carolina Marin, Fernando Rivas, ditunjuk untuk menduduki posisi senior di Federasi Bulutangkis Prancis.

Demi misi medali tuan rumah Olimpiade 2024, pelatih Carolina Marin, Fernando Rivas, ditunjuk untuk menduduki posisi senior di Federasi Bulutangkis Prancis.

Melansir Times of India, Fernando Rivas akan tetap menjadi pelatih juara dunia tiga kali, Carolina Marin. Dia dikabarkan telah menandatangani kontrak paruh waktu hingga Olimpiade berikutnya.

Presiden Bulutangkis Prancis, Yohan Penel, membuat keputusan untuk mendatangkan Fernando Rivas untuk meningkatkan kinerja kepelatihan.

Terlebih sepak terjang Fernando Rivas sudah diakui di dunia internasional. Betapa tidak, dalam kepelatihannya, Fernando Rivas turut mengantarkan kesuksesan Carolina Marin.

 Salah satunya seperti yang terjadi pada keberhasilan pebulutangkis asal Spanyol, Carolina Marin sebagai juara Dunia tiga kali (2014, 2015,2018) hingga menyabet medali emas bulutangkis Olimpiade Rio 2016.

Baca selengkapnya: Ingin Berjaya di Kandang Saat Olimpiade 2024, Prancis Gaet Pelatih Carolina Marin


 

PrancisBulutangkisBerita TransferSportainmentBerita BulutangkisBerita SportainmentMargot Lambert/Anne Tran

Berita Terkini