x

Tertinggal dari Bocah Ajaib 2 Negara, Ikhsan Leonardo Blak-blakan Ungkap Alasannya

Senin, 27 Februari 2023 20:37 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Isman Fadil
Ikhsan Leonardo blak-blakan mengungkapkan alasan mengapa ia tertinggal dari dua bocah ajaib Kunlavut Vittidsarn (Thailand) dan Lakshya Sen (India). (Foto: PBSI)

INDOSPORT.COM – Tunggal putra Indonesia, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay secara blak-blakan mengungkapkan alasan mengapa ia tertinggal dari dua bocah ajaib Kunlavut Vittisarn (Thailand) dan Lakshya Sen (India) yang seangkatan dengannya.

Hal ini secara terang-terangan dibeberkan oleh Ikhsan Leonardo saat bincang-bincang bersama mantan pebulutangkis Tanah Air, Yuni Kartika di acara ‘Up Close’.

Melansir dari Djarum Badminton, Yuni Kartika selaku pembawa acara sempat menyinggung sejumlah bintang tunggal putra dunia yang seangkatan dengan Ikhsan.

Yakni Kunlavut Vitidsarn dari Thailand dan Lakshya Sen (India) yang kerap dijuluki sebagai bocah ajaib di tunggal putra.

Meski seangkatan, namun ketiga pemain tunggal putra beda negara itu terutama Ikhsan memiliki nasib berbeda, yang mencolok ialah di posisi ranking BWF.

Baca Juga

Saat ini Ikhsan berada di peringkat ke-83 dunia, sementara dua rekan seangkatannya mampu menembus 15 besar.

Yakni Kunlavut terus merangsak naik ke peringkat ketujuh. Sedangkan meski turun peringkat, namun Lakshya Sen berada di posisi ke-12 dunia.

Baca Juga

Ikhsan kemudian menanggapinya dengan bijak, yakni mengatakan bahwa rivalnya dari dua negara berbeda itu memang sudah memiliki visi dan misi sejak level junior.

"Mereka sudah on the track. Apa yang mereka rencanakan sejak junior, kini mereka bisa tembus level elit. Ada yang ketemu Anthony Ginting, Mas Vito (Shesar Hiren Rhustavito),” ucap Ikhsan.

Ikhsan Leonardo sendiri mengaku dirinya memang sedikit tertinggal dari Kunlavut Vittidsarn dan Lakhsya Sen, serta mengaku tak mau minder dan tetap berusaha untuk lebih baik lagi plus konsisten.

Baca Juga

1. Ikhsan Leonardo Tak Mau Minder

Pebulutangkis muda Thailand, Kunlavut Vitidsarn

Ikhsan Leonardo mengaku dirinya tak mau minder dan tak mau patah semangat, dan tetap menjalani latihan lebih konsisten lagi.

"Di situ saya lihat, dari diri saya agak ketertinggalan. Tapi saya berpikir juga, jangan patah semangat. Mungkin setiap orang naiknya beda-beda, ada yang cepat, biasa saja, ada yang nanti terakhir,” kata Ikhsan.

“Saya coba untuk lebih konsisten aja, latihan lebih semangat," tambahnya.

Ikhsan juga menyebutkan ada alasan lain dari kesuksesan dua rivalnya tersebut, sehingga dapat bersaing di turnamen level tinggi dan berjumpa dengan rival papan atas.

Yakni selain tuntutan bekerja keras dalam latihan, keberhasilan Kunlavut dimulai dari cara mengatur strategi dan pemilihan pertandingan sehingga peringkat para pemain dapat meningkat.

Baca Juga

Maka denganmeningkatnya peringkat, Kunlavut maupun Lakshya dapat bersaing di level pertandingan yang lebih tinggi.

"Saya lihat, dari cara mereka mengatur pertandingan, Kunlavut, dia kalau sudah juara Challenge, dia nggak main Challenge lagi. Dia bakal dimainin di (level) 100, 300. Dan kalau bisa 500, dia masuk," ujarnya.

Baca Juga

"Lakshya Sen hampir sama, tapi lebih konsisten Kunlavut," jelasnya lagi.

Sekadar informasi, Ikhsan Leonardo sendiri dalam waktu dekat akan bermain di China Masters 2023, 14-19 Maret, tetap menyimpan harapan besar untuk dapat bersaing di level atas.

"Kalau dari saya, cepat-cepatlah bisa mengejar mereka. Bisa nyamain," tutup Ikhsan Leonardo Rumbay.

Baca Juga
Berita BulutangkisIkhsan Leonardo RumbayLakshya SenKunlavut Vitidsarn

Berita Terkini