x

5 Atlet Bulutangkis Peraih Gelar All England Terbanyak Sepanjang Masa, Ada Indonesia?

Sabtu, 11 Maret 2023 14:24 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor: Isman Fadil
Legenda bulutangkis Indonesia, Rudy Hartono.

INDOSPORT.COM - All England adalah turnamen bulutangkis tertua dan amat bergengsi. Tak heran jika para pebulutangkis terbaik dunia menjadikan All England sebagai salah satu target terbesarnya.

All England termasuk dalam turnamen BWF Super 1000, selain China Open, Indonesia Open, dan Malaysia Open.

Baca Juga

Di tahun ini, All England akan digelar pada 14-19 Maret mendatang di Arena Birmingham, Inggris. Para peserta akan memperebutkan hadiah total senilai 1,25 juta dolar AS atau sekitar Rp19 miliar.

Para pemain pelatnas Indonesia sendiri sudah terbang ke Inggris sejak Jumat (10/03/23) malam dan Sabtu (11/03/23) dini hari tadi.

Indonesia sendiri punya catatan emas dengan rekor gelar tunggal putra terbanyak yang diraih oleh Rudy Hartono yakni sebanyak delapan gelar.

Baca Juga

Namun rupanya catatan tersebut masih kalah dengan raihan total sejumlah pebulutangkis legenda lainnya yang bahkan bisa meraih belasan dan puluhan gelar. Siapa saja?

Finn Kobbero (15 gelar)

Finn Kobbero adalah pemain bulutangkis asal Denmark yang berlaga di nomor tunggal, ganda putra, dan ganda campuran di era pertengahan 1950-an.

Baca Juga

Kobbero mengukuhkan dirinya menjadi salah satu pemain tersukses di All England dengan raihan 15 gelar yang direngkuh antara 1955 dan 1966.

Sebanyak tujuh gelar ia raih di ganda putra bersama Jorgen Hammergaard Hansen, sementara delapan lainnya ia menangkan di nomor ganda campuran.


1. Meriel Lucas (17 gelar)

Logo All England 2019

Meriel Lucas adalah atlet badminton putri tersukses All England yang berasal dari Inggris. Ia mendapat gelar juara di All England edisi 1899 hingga 1910.

Total Lucas mendapatkan 17 gelar, 10 di antaranya di nomor ganda putri, satu gelar di ganda campuran, dan sisanya di sektor tunggal putri.

Baca Juga

Meriel Lucas bermain di Teignmouth Badminton Club yang disebut-sebut sebagai klub bulutangkis tertua di Inggris.

Tak hanya bulutangkis, Lucas ternyata juga merupakan atlet tenis di Teignmouth Tennis Club, sebagaimana dikutip dari situs National Badminton Museum.

Judy Devlin (17 gelar)

Judy Devlin adalah pengoleksi gelar bulutangkis internasional terbanyak di eranya. Ia adalah atlet keturunan Irlandia yang besar di Amerika Serikat.

Jauh sebelum bulutangkis dilombakan di Olimpiade, Judy Devlin mengoleksi 86 gelar nasional dan internasional. Mayoritas ia menangkan dalam turnamen di Amerika Serikat.

Di All England sendiri ia menggondol 17 gelar. Devlin juga membawa tim Uber Amerika Serikat juara Piala Uber tiga kali berturut-turut, pada 1957, 1960, dan 1963.

Baca Juga

Lalu setelah menikah di tahun 1960, ia tinggal di Inggris dan kemudian ganti kewarganegaraan menjadi warga Inggris.

Pada 1997, Judy Devlin masuk ke dalam Badminton Hall of Fame bersama sang ayah, Frank Devlin.


2. Frank Devlin (18 gelar)

Sir George Alan Thomas

Ayah dari Judy Devlin, Frank, merupakan legenda bulutangkis Irlandia yang juara All England sebanyak 18 kali antara tahun 1925 hingga 1932.

Meski merupakan orang Irlandia, Devlin tergabung dalam tim Inggris yang ikut tur ke Kanada dalam rangka mempopulerkan olahraga tepok bulu.

Baca Juga

Di All England, Frank Devlin memperoleh enam gelar di tunggal putra, tujuh gelar di ganda putra, dan lima gelar di ganda campuran.

Sir George Alan Thomas (21 gelar)

Sir George Alan Thomas rupanya tak hanya cemerlang di bulutangkis, tapi juga di olahraga tenis dan catur.

Di bulutangkis, ia tercatat sebagai pemain terbanyak yang juara All England yakni sebanyak 21 kali dari 1903 hingga 1928. Kejuaraan Thomas Cup, yang setara Davis Cup di tenis, pun diambil dari namanya.

Baca Juga

Hingga saat ini belum ada atlet bulutangkis lain yang mampu menyaingi prestasinya di All England. Selama 26 tahun mewakili Inggris sebagai atlet bulutangkis, Sir Thomas berhasil memenangkan 90 gelar nasional. 

Kesuksesannya sebagai atlet bulutangkis dunia membuatnya mengeluarkan sebuah karya dalam bentuk buku berjudul The Art of Badminton.

All EnglandBulutangkisBerita BulutangkisSir George Alan ThomasJudy Devlin

Berita Terkini