4 Fakta Menarik Daniil Medvedev Juara Miami Open, Ranking ATP Makin Semarak

INDOSPORT.COM - Daniil Medvedev berhasil menggondol gelar Miami Open 2023 setelah menekuk petenis Italia, Jannik Sinner, 7-6, 6-3 di final, Minggu (02/04/23) waktu setempat.

Bicara soal kemenangannya, Daniil Medvedev mengaku bahagia lantaran bisa menutup perjuangan di Miami Open 2023 dengan sebuah gelar ATP Masters 1000.

Terlebih lagi, pada 2023 ini ia memang sedang tampil on fire dengan menginjakkan kaki di sejumlah final turnamen awal tahun.

“Awal musim terbaik yang pernah saya lalui. Raihan poin [di pemeringkatan] yang memuaskan,” ujar Daniil Medvedev seperti dikutip dari laman resmi ATP.

Tentu saja, ada banyak hal menarik yang turut menghiasi keberhasilan Daniil Medvedev juara Miami Open 2023. Nah, dirangkum dari atptour.com, berikut beberapa di antaranya.

Ranking

Hal pertama yang terpenting bagi Daniil Medvedev usai gelaran Miami Open adalah pemeringkatan ATP yang rilis pada Senin (03/04/23),

Ia pun naik satu peringkat ke posisi empat dan saat ini mengantongi 5.150 poin - angka yang sangat disayangkan, belum bisa melampaui Stefanos Tsitsipas di tiga besar.

Namun di sisi lain, Daniil Medvedev patut tersenyum lantaran ia memiliki 600 poin lebih unggul dari Novak Djokovic di ranking Race to Turin.

Ia saat ini berada di puncak ranking Race to Turin dengan 3.030 poin, mengangkangi Novak Djokovic yang mengumpulkan 2.730 poin.

Ke depannya, tentu patut ditunggu sepak terjang Daniil Medvedev saat berburu poin di ranking ATP tahun ini. Akankah ia memanjat naik lagi?

1. Fakta-Fakta Lainnya

Gelar ATP Masters 1000

Dengan kemenangan di Miami Open edisi kali ini, Daniil Medvedev pun mencatat gelar ATP Masters kelimanya sepanjang karier.

Selain Miami 2023, ia pernah juara di Toronto 2021, Paris 2020, Shanghai 2019, dan Cincinnati 2019. Sayang, di final Indian Wells lalu ia kandas di final.

Tambahan Rapor Positif

Turnamen Miami Open 2023 juga menjadi catatan tersendiri bagi Daniil Medvedev, yang pada awal tahun ini mencicipi kesuksesan karier yang layak diperhitungkan.

Sebelum ini ia sudah juara di Rotterdam, Doha, dan Dubai, plus masuk final Indian Wells dan juara di Miami Open, masing-masing dengan kondisi lapangan keras yang berbeda.

Expert-nya Hard Court

Dalam wawancaranya, ia pun mengaku bahwa lapangan keras adalah habitat terbaiknya saat berada di turnamen.

Namun sebagai pemain tentu saja ia harus bisa beradaptasi dengan permukaan-permukaan lainnya, terutama sebentar lagi musim tanah liat juga akan dimulai.

“Jika punya pilihan, saya lebih pilih lapangan keras saja, tapi itu kan tidak adil,” ucap pemain tenis asal Rusia tersebut.

“Meski tahu saya juga bisa bermain di tanah liat atau rumput, saya merasa lebih lincah di lapangan keras. Saya bisa menang. Itu perbedaannya,” ucapnya lagi.

Ya, musim tanah liat saat ini memang sudah di depan mata. Bulan April ini dibuka dengan beberapa turnamen ATP 250 sebelum sampai ke Monte-Carlo Masters.

Selanjutnya, event-event besar lainnya pun sudah menanti seperti Madrid Open, Italia Open, dan tentunya yang sangat dinanti-nanti, French Open.

Sumber: atptour.com