x

Mengenang Markis Kido, Pahlawan Bulutangkis yang Disegani Kawan dan Lawan

Rabu, 21 Juni 2023 17:05 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Indra Citra Sena
Bertepatan dengan momen Taipei Open, mari mengenang Markis Kido, salah satu jawara di ajang itu sekaligus legenda bulutangkis yang disegani kawan dan lawan.

INDOSPORT.COM –  Bertepatan dengan momen Taipei Open, mari mengenang Markis Kido, salah satu jawara di ajang itu sekaligus legenda bulutangkis yang disegani kawan dan lawan.

Diketahui, saat ini dunia bulutangkis sedang diramaikan dengan hajatan Taipei Open 2023 yang merupakan turnamen Super 300.

Ajang Taipei Open 2023 ini sendiri berlangsung pada 20 sampai 25 Juni di Tian-Mu Arena, dan diramaikan dengan para alet top di ranking BWF.

Indonesia sendiri juga mengirimkan sejumlah pemain bintang untuk berburu gelar juara. Karena pada sejarahnya, Merah Putih menjadi negara pemegang gelar terbanyak di ajang ini.

Jika ditotal, Indonesia menjadi negara pengoleksi gelar terbanyak Taipei Open dengan 47 kali juara, yakni 15 dari tunggal putra, 6 tunggal putri, 12 ganda putra, 5 ganda putri, dan 9 ganda campuran,.

Baca Juga

Markis Kido bersama Hendra Setiawan menjadi salah satu pahlawan bulutangkis Indonesia yang pernah mencatatkan diri sebagai juara di Taipei Open.

Duet Markis Kido/Hendra Setiawan pernah menyabet gelar juara Taipei Open pada edisi 2007. Saat itu mereka menjuarai Taipei Open usai di final mengalahkan Lars Paaske/Jonas Rasmussen.

Baca Juga

Markis Kido/Hendra Setiawan mengukir sejarah menjuarai Taipei Open 2007 itu hanya setahun sebelum mencetak sejarah besar di ajang Olimpiade.

Ya, Markis Kido/Hendra Setiawan di tahun 2008 memang mencatatkan pencapaian besar dalam karier mereka ketika menyabet emas Olimpiade Beijing.

Dengan segala prestasinya yang terukir sebagai ganda putra top ranking BWF, Markis Kido yang wafat pada 14 Juni 2021, meninggalkan kenangan mendalam bagi bulutangkis Indonesia dan dunia.

Baca Juga

1. Wafatnya Markis Kido

Sang jawara Taipei Open dan Olimpiade Beijing, Markis Kido, wafat pada Senin (14/6/21) pada usia 36 tahun dengan segala kenangannya untuk bulutangkis.

Sang jawara Taipei Open dan Olimpiade Beijing, Markis Kido, wafat pada Senin (14/6/21) pada usia 36 tahun dengan segala kenangannya untuk bulutangkis.

Markis Kido dinyatakan meninggal dunia kala itu setelah sempat terjatuh dan tak sadarkan diri ketika bermain bulutangkis di GOR Petrolin, Tangerang.

Dari kabar yang beredar, Markis Kido sebenarnya sempat dibawa ke rumah sakit terdekat dan masuk ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Hanya saja kemudian Markis Kido dinyatakan meninggal dunia dan meninggalkan istri dan dua anak perempuan kesayangan.

Kepergian Markis Kido membuat gempar Indonesia karena kehilangan legenda bulutangkis dengan segala karakternya yang  melekat.

Baca Juga

Saat itu beramai-ramai para atlet, legenda bulutangkis, hingga masyarakat Indonesia melayangkan ungkapan dukacita untuk Markis Kido.

Tak cukup di Indonesia, media-media asing bahkan turut terhenyak dengan meninggalnya eks ganda putra nomor satu di ranking BWF tersebut.

Seperti media olahraga di China, Aiyuke, yang menyebut bahwa kehilangan Markis Kido bagaikan sebuah ledakan mengguncang yang menyabut.

Baca Juga

“Ledakan! Kido meninggal karena serangan jantung dan telah memenangi medali emas Olimpiade bersama Hendra (Setiawan),’ demikian bunyi headline media Aiyuke.

Markis Kido, legenda bulutangkis Indonesia itu meninggalkan bukan hanya warisan prestasi, namun juga cara bersikap yang wajib diteruskan sang junior.

Dialah salah salah satu legenda bulutangkis asal Indonesia yang dikenal sangat disegani kawan maupun lawan, baik di dalam maupun luar lapangan.

Baca Juga

2. Disegani Kawan dan Lawan

Markis Kido, legenda bulutangkis yang disegani kawan dan lawan.

Di dunia bulutangkis, Markis Kido dikenal sebagai ganda putra nomor satu di ranking BWF yang memiliki permainan gesit meskipun terbilang tak cukup tinggi secara postur.

Media China, Aiyuke, beberapa waktu lalu bahkan mengakui jika dia tipikal pemain gesit dan memiliki kecepatan luar biasa.

“Kido tingginya hanya 168 cs dan memiliki tubuh gempal, tapi kedua kakinya berotot, mampu berlari, lompatannya tinggi, dan kecepatannya bagus, kedua lengannya bak bom yang siap meledak.”

“Dia bisa menyerang dalam waktu singkat dan ruang yang sempit,” puji media Aiyuke untuk mengenang sang jawara Taipei Open 2007.

“Pengembalilan pukulan yang berkualitas tinggi. Dia memiliki pukulan yang kuat, landing yang mengecoh, koherensi yang cepat, dan pertahanan yang sulit,” sambung Aiyuke.

“Dia adalah salah satu dari pejuang hebat di bulutangkis yang bisa menandingi Fu Haifeng,” pungkas media Aiyuke.

Secara akumulasi pemberitaan, Markis Kido juga dikenal sebagai pebulutangkis yang mudah bergaul, disegani lawan dan kawan secara bersamaan.

Pada eranya, tak jarang jika para atlet dalam maupun luar negeri sibuk bercengkerama dengan Markis Kido karena keramahannya.

Dia juga sering didapuk sebagai leader atau pemimpin di kalangan teman-teman di Indonesia. Bahkan kepada awak media, dia tipikal atlet yang mudah diajak wawancara.

Dewasa, tangguh, dedikasi, dan rajin adalah rangkaian kenangan manis Markis Kido yang bisa jadi warisan sempurna bagi para pebulutangkis muda Tanah Air.

Hendra SetiawanMarkis KidoMarkis Kido/Hendra SetiawanBulutangkisBerita BulutangkisRanking BWFTaipei Open

Berita Terkini