x

Termasuk Baku Hantam di Canada Open, 3 Skandal Menggemparkan di Bulutangkis

Selasa, 4 Juli 2023 14:23 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
Ganda putra Thailand Bodin Issara (oren) terlibat baku hantam dengan rekan senegaranya, Maneepong Jongjit (kuning) di final Canada Open 2013. Foto: William Luk/taiyangbao.ca/Vancouver Sun.

INDOSPORT.COM - Turnamen Canada Open pernah mencatatkan sejarah besar di kancah bulutangkis dunia, yang melibatkan Bodin Issara dan Maneepong Jongjit.

Adalah Canada Open edisi 2013 silam yang menjadi saksi bisu perkelahian keduanya, yang mirisnya, sama-sama mewakili Thailand.

Saat itu, terjadi all Thailand final ganda putra yang mempertemukan Bodin Issara/Vilailak Pakkawat dan Maneepong Jongjit/Nipitphon Puangpuapech di partai puncak.

Sayangnya, partai final ganda putra Canada Open 2013 berakhir antiklimaks gara-gara perkelahian Bodin Isara dan Maneepong Jongjit.

Usut punya usut, perkelahian yang diwarnai adu jotos antara keduanya disebabkan perkataan serta tindakan-tindakan provokasi.

Baca Juga

Bodin Issara sempat mengaku geram dengan tindakan Maneepong Jongjit yang memukul telinganya dengan raket hingga berdarah.

Namun tidak lama setelah Bodin Issara buka suara, muncul pengakuan lainnya dari Bodin Isara yang menyebut dirinyalah yang memulai provokasi terhadap Maneepong Jongjit.

Baca Juga

Tentu saja, perkelahian di Canada Open 2013 menjadi tamparan luar biasa bagi sektor bulutangkis Thailand.

Olahraga yang harusnya menjunjung tinggi sportivitas di lapangan/arena malah ternoda dengan aksi tidak terpuji para pebulu tangkis Negeri Gajah Putih tersebut.

Akan tetapi, insiden Maneepong Jongjit dan Maneepong Jongjit bukan satu-satunya skandal heboh yang menggemparkan jagat bulutangkis dunia. 

Baca Juga

1. Skandal Olimpiade 2012

Yu Yang (kanan) dan Wang Xiaoli di Olimpiade 2012. Foto: Michael Regan/Getty Images.

Pernah suatu hari, nasib apes menimpa delapan pebulu tangkis putri dunia yang menciptakan skandal diskualifikasi di Olimpiade 2012.

Bahkan, insiden tersebut turut melibatkan pemain-pemain dari Indonesia, Greysia Polii dan Meiliana Jauhari.

Sementara itu, enam pemain lainnya adalah duo China, Yu Yang/Wang Xiaoli; ditambah dua pasangan Korea Selatan, Jung Kyung-eun/Kim Ha-na dan Ha Jung-eun/Kim Min-jung.

Saat berlaga di babak grup, mereka semua dianggap mencederai nilai-nilai sportivitas dengan sengaja mengalah agar bisa bersua pasangan yang diinginkan di babak gugur.

Yu Yang/Wang Xiaoli sengaja mengalah dari Jung Kyung-eun/Kim Ha-na agar bisa mewujudkan all Chinese final dengan tidak berjumpa rekan senegaranya di babak gugur.

Baca Juga

Di sisi lain, lawan mereka yakni Jung Kyung-eun/Kim Ha-na, juga membiarkan hal tersebut terjadi agar selanjutnya mereka tidak berjumpa lawan yang sulit.

Akhirnya di klasemen grup, Yu Yang/Wang Xiaoli meraih predikat runner-up, sedangkan Jung Kyung-eun/Kim Ha-na berada di peringkat teratas.

Baca Juga

Berdasarkan hasil ini, pasangan Greysia Polii/Meiliana Jauhari dan Ha Jung-eun/Kim Min-jung disebut-sebut juga melakukan skandal yang sama.

Mereka berlomba-lomba menjadi runner-up grup karena pemuncak klasemen harus menghadapi Yu Yang/Wang Xiaoli yang notabene berstatus pasangan unggulan.

Delapan pemain tersebut, akhirnya didiskualifikasi dari Olimpiade 2012 oleh BWF. Tempat mereka di perempat final pun digantikan oleh lawan-lawannya di peringkat tiga dan empat grup.

Baca Juga

2. Insiden Pemain Malaysia

Zulfadli Zulkiffli, pebulutangkis asal Malaysia yang juag terseret skandal. Foto: Robertus Pudyanto/Getty Images.

Tidak hanya skandal perkelahian Bodin Issara dan Maneepong Jongjit serta match fixing di Olimpiade 2012, sebuah insiden yang tidak kalah menggemparkan juga pernah terjadi di bulutangkis Malaysia.

Adalah Tan Chun Seang dan Zulfadli Zulkiffli, pebulu tangkis asal Negeri Jiran yang tersangkut kasus match fixing.

Tan Chun Seang dan Zulfadli Zulkiffli telah melanggar Kode Perilaku BWF soal taruhan dan pengaturan hasil pertandingan.

Selain dilarang bermain di turnamen-turnamen, Tan dan Zulfadli juga dilarang terlibat dalam semua kegiatan di bulutangkis masing-masing selama 15 dan 20 tahun.

Larangan yang diterapkan oleh komisi etik BWF mencakup tak akan mendapatkan fungsi administratif, pembinaan, peresmian, atau pengembangan.

Bukan hanya itu. Tan juga didenda uang sebesar 15 ribu dolar AS, sedangkan Zulfadli menerima denda 25 ribu dolar AS.

Zulfadli sendiri mendapat sanksi lebih berat karena kesalahan yang ia perbuat terbilang lebih banyak ketimbang Tan.

Ia disebut-sebut telah melakukan lebih banyak pelanggaran ketimbang Tan, dan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Hukuman ini mulai berlaku mulai 2018, yang artinya Zulfadli Zulkiffli bakal terpinggirkan dari dunia bulutangkis hingga 2038.

Demikianlah tiga skandal yang terbilang menggemparkan di jagat bulutangkis, yang tentu membuat publik dan para badminton lover geleng-geleng kepala.

BulutangkisBerita BulutangkisBodin IssaraManeepong JongjitIndepth

Berita Terkini