Kemenangan itu akan jadi kado terindah ulang tahun Singo Edan yang jatuh pada 11 Agustus mendatang. Saat itu, Arema genap berusia 27 tahun.
"Bagi Arema, kami ingin kado yang terbaik di ulang tahun 'kan?" ucap Pelatih Arema, Suharno, setengah beretorika.
Kemenangan itu juga bisa menyempurnakan langkah Arema yang sudah pasti mereih tiket 8 besar ISL.
Namun, tiga poin atas Barito bukan perkara mudah. Laskar Antasari dipastikan bermain ngotot demi membalas kekalahan 0-2 dari Arema pada pertemuan pertama.
Ambisi balas dendam kian kuat kalau melihat armada Salahudin bakal tampil di depan publik sendiri.
Apalagi, kata Suharno, tim pelatih dan pemain Barito Putra sudah peringatan dari manajemen klub, bahwa kemenangan atas Singo Edan adalah sesuatu yang wajib.
"Kalau Barito dari pantauan saya, dia akan straight (langsung menyerang) karena diultimatum manajemen," tandas Suharno
"Pelatih dan pemain Barito akan bermain sebaik mungkin karena ada shock therapy," tambah pelatih berusia 54 tahun ini.
Kekalahan Barito akan membawa ancaman pencoretan pemain dan pencopotan Salahudin dari posisi pelatih kepala.
"Kalau sampai kalah akan ada perubahan, pencoretan. Dan, Barito akan memberikan yang terbaik supaya menjaga reputasi jangan sampai dicoret," beber Suharno.
Seperti yang telah diuraikan pria asal Klaten, kondisi itu diakui Laskar Antasari. Barito memang mengincar kemenangan untuk mengamankan peluang lolos ke 8 besar ISL.
"Kami ingin membalas kekalahan pada pertandingan pertama," tegas Salahudin.
Motivasi berlipat merebut kemenangan, diakui Salahudin, kini tengah membara di dada para penggawa Laskar Antasari. Joko Ribowo dan kawan-kawan ingin mempersembahkan kemenangan bagi para suporter Demang Lehman.
"Motivasi anak-anak lipat ganda (karena) menghadapi tim pemuncak klasemen," urai Salahudin.
"Mengacu dari laga sebelumnya, kami sudah
memperbaiki semua kekurangan tim," pungkas Pelatih Barito Putera.