Munhar Berkicau, Arema Berang

Jumat, 20 Februari 2015 17:06 WIB
Editor: Aditiyo Wirawan
 Copyright:

Munhar yang berbaju Arema selama tiga musim terakhir mempertanyakan kejelasan gaji yang belum dibayarkan manajemen Arema. Ia pun berkicau lewat akun Twitter-nya @Munhar_53. Melalui media sosial itu, Munhar meminta haknya segera diselesaikan manajemen. Dalam kicauannya, pemain asal Sidoarjo ini menulis bahwa setelah tiga musim membela Arema Cronus, gajinya belum dibayar lunas oleh manajemen.

Kicauan-kicauan pemain yang kini memperkuat Persebaya Surabaya tersebut ditautkan ke akun Media Officer Arema Cronus, Sudarmaji, yakni @Sudarmaji76. Namun tidak mendapat tanggapan dari Sudarmaji atau
akun resmi Arema Cronus yaitu @AremaCronus.

"terus yang 2012 2013 gmn masak aku minta hakku dikash klo aku bnr2 memohon klo keluargaku skit", tulisnya.

Keluhan pemain yang dijuluki "Pohon Asem" oleh pelatih Arema, Suharno, tersebut mendapatkan banyak simpati dari Aremania. Bahkan tidak sedikit yang memberikan pembelaan atas twit-twit Munhar. Aremania pun menyalahkan sikap manajemen Arema Cronus yang tidak profesional.

Lebih lanjut, saat dikonfirmasi Munhar, mengaku beberapa bulan gajinya belum dibayar oleh manajemen. "Banyaklah, musim-musim sebelumnya juga ada yang belum dibayarkan," ungkapnya.

Ia menuturkan, dirinya telah beberapa kali menanyakan kejelasan gajinya kepada manajemen. Tetapi, hanya selalu diberi janji. Munhar kembali menagih haknya yang belum dibayar ketika istri dan anaknya sakit dan harus menjalani rawat inap. "Istri dan anak saya ngamar di rumah sakit," bebernya. Dengan kondisinya saat ini, Munhar mengaku tidak tahu harus berbuat apa. "Saya hanya bisa mengadu pada Allah. Allah pasti kasih jalan," akunya.

Munhar sendiri memang jarang diturunkan tim pelatih Arema dalam dua musim terakhir. "Terima kasih sudah tidak memutus kontrak saya di tengah musim. Terus sisa gaji tahun-tahun sebelumnya bagaimana? Allah tidak tidur kok. Saya berkata apa adanya. Allah akan menjawab semuanya," kata Munhar.

Namun, ia mengaku dirinya keluar dari Arema dengan baik-baik. Dia memutuskan untuk hijrah ke Persebaya setelah keluar dari Arema. "Saya keluar juga dengan baik-baik. Sudah benar-benar keluar tanda tangan sama Persebaya," kata Munhar.

Menanggapi, ocehan Munhar, manajemen Arema Cronus berang. CEO Arema, Iwan Budianto menilai Munhar tidak memiliki itikat yang kurang baik. "Sebenarnya kami punya niatan melunasi gajinya setelah pertandingan perdana ISL dan sudah disampaikan kepada yang bersangkutan. Kita hanya minta dia sabar. Tapi kami berpikir ulang setelah dia bertingkah seperti itu," ucapnya dalam rilis resmi klub.

"Kita juga buka-bukaan. Seharusnya kalau profesional, jangan bicara gaji saja. Lihat dulu kontribusinya kepada tim. Berapa banyak ia main untuk Arema. Musim lalu, dari sekian banyak pertandingan Arema, dia hanya menjadi starter sekali. Itu pun melakukan blunder yang membuat satu-satunya kekalahan di kandang dari Semen Padang," tegas dia.

Menurut Iwan, manajemen dan pelatih musim lalu masih bersikap baik dengan menutupi blunder tersebut. Padahal Iwan menyebut kekalahan menyakitkan itu 100 persen kesalahan Munhar. "Kami masih manusiawi tidak memutus kontrak di tengah musim kemarin. Padahal opsi itu bisa kami lakukan," cetusnya.

Iwan menyebut, Munhar yang semestinya habis masa kontraknya pada Februari 2015, tanpa sepengetahuan manajemen ternyata sudah mengikat kontrak dengan Persebaya pada Desember 2014. Menurutnya, tunggakan gaji Munhar saat ini hanya tersisa satu setengah bulan karena tiga bulan terakhir masa kontraknya di Malang gugur pasca dia gabung dengan Persebaya. "Kontrak dia harusnya selesai Februari
ini. Karena gabung dengan Persebaya bulan Desember, sepertinya sisa gajinya yang belum terbayar satu setengah bulan," tandasnya.

1