Hal ini diungkapkan oleh Jardim seusai pertandingan leg II 16-besar yang berlangsung di Stade Louis II. Menurut pria asal Portugal ini, sikap tidak respek bukan hanya ditunjukkan oleh sang manajer Arsenal Arsene Wenger, tetapi juga para pemain.
"Memang benar bahwa di leg pertama ketika saya ingin menjabat tangan, Wenger tidak menjabat tangan saya dan mengucapkan terima kasih. Jadi sekarang ketika kami menyisihkan Arsenal, saya memutuskan tidak berterima kasih kepada dia," ujar Jardim.
Sikap tidak hormat tidak hanya ditunjukan Wenger, tetapi juga para pemain Arsenal. Jack Wilshere cs dinilai menganggap remeh anak asuhannya saat bertemu di leg I. Namun, sikap itu justru menguntungkan Monaco. Pemain Arsenal jadi lengah sehingga mempermudah Dimitar Berbatov cs dalam menjalani laga.
Monaco pun berhasil menang 3-1 dalam laga yang berlangsung di kandang Arsenal itu. Hasil tersebut menjadi kunci keberhasilan Monaco untuk lolos ke perempat final. Monaco tetap melaju ke fase berikutnya walau kalah 0-2 di pertemuan kedua, berkat keunggulan agresivitas gol tandang.
"Arsenal saya kira tidak menunjukkan rasa hormat pada leg I. Mereka gembira karena bertemu dengan Monaco yang dianggap sebagai kontestan terlemah. Semua tim di babak 16-besar ingin bertemu Monaco. Mungkin mereka merasa lolos lebih dulu," tuntas Jardim.