Eko mengaku sangat kecewa tim kesayangannya tersebut harus pindah kota. Bahkan pihaknya tidak mendapatkan undangan saat tim yang berjuluk The Boys Are Back itu melakukan launching pergantian nama menjadi Persipasi Bandung Raya pada Minggu 12 April lalu di Kota Bekasi.
Tentu saja, Eko merasakan kekecewaan yang mendalam. Sebab kata dia manajemen PT Kreasi Performa Pasundan (KPP) selaku perusahaan yang menaungi PBR dapat dengan mudah melupakan suporter kebanggaannya yang selama ini mewarnai setiap pertandingan PBR.
"Mereka (manajemen PT KPP) seperti kacang lupa akan kulitnya. Kita dilupakan. Mereka telah meninggalkan kami, dan tidak ada komunikasi sama sekali antara manajemen dengan kami," ungkap Eko kepada INDOSPORT.
Eko pun tak memungkiri, kabar kepindahan home base PBR dari Bandung ke Kota Bekasi sudah tercium dari jauh-jauh hari. Namun hingga kepastian kepindahan itu didapatkan, pihaknya tidak mendapatkan kabar lebih lanjut.
"Tidak ada yang menghubungi kami, kami hubungi malah tidak diangkat dan tidak mau jawab. Sejauh ini, saya pastikan hancurnya PBR memang karena kinerja manajemen yang memble, termasuk urusan komunikasi yang lemah," bebernya.
Meski begitu, Eko beserta pendukung Baraya lainnya akan tetap memberikan dukungan. Namun bukan nama klub yang didukung, melainkan dukungan itu akan ditunjukkan kepada pelatih Dejan Antonic beserta para penggawanya.
"Kita tetap respect sama Dejan Antonic karena dia yang sudah berbuat banyak untuk PBR. Kita dukung pemainnya tanpa mendukung nama klubnya," tutupnya.