Kerja keras para pemain PSMS Medan di 2x45 menit akhirnya berbuah hasil manis. Legimin Raharjo mampu melesakkan gol ke gawang Persinga saat pertandingan hanya menyisakan hitungan detik di masa tambahan waktu babak kedua.
“Syukur kami bisa juara. Ini berkat penampilan seluruh pemain yang tak kenal lelah dan menyerah meski mereka hanya tampil dengan 10 pemain sejak akhir babak pertama. Persinga tim yang sangat tangguh, namun strategi dan kerja keras para pemain kami yang membuahkan hasil,” kata Suharto seperti rilis yang diterim INDOSPORT.
Dengan tampil sebagai juara, PSMS membuktikan diri sebagai salah satu tim legendaris di Tanah Air yang tidak mudah menyerah. Sementara bagi Persinga, meski gagal juara, keberhasilan menembus final merupakan pencapaian prestasi yang cukup mengejutkan.
Sebagai kampiun, PSMS memboyong Piala Menpora dan hadiah uang pembinaan sebesar Rp 1,5 milyar. Sementara runner up Persinga membawa pulang Rp1miliyar. Persepam MU dan Persiba Bantul yang meraih posisi ketiga bersama, mendapatkan masing-masing hadiah Rp500juta.
Babak final Piala Kemerdekaan 2015 yang digelar oleh Tim Transisi Reformasi Sepakbola Nasional ini juga disaksikan oleh oleh para anggota Tim Transisi. Sementara Piala Menpora diserahkan kepada PSMS oleh Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Faisal Abdullah yang mewakili Menpora Imam Nahrawi yang tengah melakukan kunjungan kerja ke Iran dan Turkmenistan.