Terima Ancaman Pidana, Jatim Undur Diri dari Tuan Rumah

Kamis, 1 Oktober 2015 13:19 WIB
Kontributor: Fajar Kristanto | Editor: Zainal Hasan
© Ratno Prasetyo/INDOSPORT
 Copyright: © Ratno Prasetyo/INDOSPORT

Jawa Timur memang berencana menggelar PRA PON Sepakbola. Kegiatan ini menurut rencana akan berlangsung di Sidoarjo pada tanggal 4 hingga 12 Oktober mendatang. Namun kini niat urung terlaksana lantaran surat dari tim transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Seperti diketahui, lewat surat bernomor 175/TT-KEMENPORA/IX/2015, ditegaskan bahwa seluruh Asprov PSSI harus tunduk di bawah Tim Transisi, jika dilanggar, maka mereka akan mengambil tindakan hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam surat yang ditandatangani oleh Ketua Tim Transisi Bibit Samad Rianto tercantum alasan agar Asprov berkoordinasi karena adanya penggunaan anggaran negara dalam kegiatan Pra PON, APBN, dan APBD. Dasar itulah yang membuat Asprov PSSI harus berkoordinasi dan disupervisi oleh Tim Transisi. Mereka bertindak berdasarkan SK Menpora. Jika ada Asprov PSSI yang melanggar maka potensinya pidana.
 
"Sebenarnya, kalau dilihat dari tembusan suratnya tidak ada ke KONI Daerah. Padahal, harus diketahui jika KONI Daerah lah yang meminta pengurus cabor provinsi untuk membentuk tim menghadapi multievent," kata Ketua Harian KONI Jatim Dhimam Abror Djuraid.
 
Dia menilai Tim Transisi tidak melihat kewenangan KONI dalam pelaksanaan suatu multievent olahraga. Abror juga mengatakan bahwa anggaran pelaksanaan babak Pra PON ditanggung oleh Panitia Besar (PB). 
"Kalau mereka (Tim Transisi, red) tidak tahu, masak keberadaan PB tidak dianggap?" cetus mantan Ketua PSSI Jatim ini.
 
Kendati demikian, Abror menyatakan pihaknya telah meminta kepada Asprov PSSI Jatim agar mundur sebagai tuan rumah. Dia menilai surat dari Tim Transisi yang bernada ancaman itu dapat mengganggu kinerja pelaksana cabor sepakbola. Padahal, Jatim ditunjuk oleh PSSI sebagai tuan rumah Pra PON cabor sepakbola di Sidoarjo yang rencananya bergulir, 4-12 Oktober mendatang.
 
Jatim dijadwalkan menghadapi Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Kelima tim ini memperebutkan tiket lolos ke PON XIX/2016 Jawa Barat mendatang. "Mau bagaimana lagi, kami takut kalau-kalau menjadi tuan rumah tidak dapat maksimal. Lebih baik mundur saja," tukasnya.
 
"Kami sudah meminta Asprov PSSI Jatim untuk berkirim surat ke PB PON dan PSSI yang menyatakan pengunduran diri sebagai tuan rumah. Kami mohon maaf kepada tim-tim peserta karena tidak bisa menjadi tuan rumah yang baik," pungkas Abror.
 

14