Ketua Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto mengatakan bahwa, untuk hadiah para juara Piala Kemerdekaan nanti akan diambil dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara). Tidak hanya itu, Gatot mengklaim bahwa Tim Transisi juga berhasil mendapatkan sponsor. Karena jika tidak ada sponsor yang masuk, gelaran turnamen Piala Kemerdekaan tidak mungkin bisa bergulir.
"Betul (menggunakan dana APBN), tidak menyalahi aturan karena jumlahnya kan tidak terlalu signifikan. Secara Yuridis tidak ada aturan yang melarang terkait pemberian hadiah berupa uang dari APBN yang telah menyelenggarakan suatu kegiatan keolahragaan dalam bentuk turnamen," jelas Gatot.
Masih menurut Gatot, Indikator penggunaan APBN ini adalah ketersediaan dari APBN untuk dianggarkan dalam pemberian hadiah suatu penyelenggaraan hadiah yang menjadi tugas Kementerian termasuk kegiatan turnamen oleh tim transisi tentang mendapat mandat melaksanakan tugas dari Kemenpora yang merupakan tugas Kementerian. Dengan dasar hukum mengacu pada UU no 1 tahun 2004 mengenai Pembendaharaan.
Untuk hadiah sendiri, turnamen Piala Kemerdekaan menghabiskan dana sekitar Rp3,2 miliar untuk para juaranya. Juara pertama akan diguyur hadiah sebesar Rp1,5 miliar, juara dua akan diguyur hadiah Rp1 miliar, sedangkan juara tiga mendapatkan Rp750 juta. Untuk match fee dan pembayaran perangkat pertandingan yang lain, Gatot mengklaim hal itu dilakukan dari dana yang didapatkan dari sponsor.