Wong Solo Kutuk Aksi Brutal Suporter di Sragen

Minggu, 20 Desember 2015 11:12 WIB
Kontributor: Benny Raharjo | Editor: Ahmad Priobudiyono
© Raditya Erwiyanto/INDOSPORT
 Copyright: © Raditya Erwiyanto/INDOSPORT

Ratusan warga yang turun meramaikan acara Car Free Day di kota Solo mengutuk keras insiden Sragen tersebut.

Warga Solo berpendapat seharusnya sepakbola di Indonesia dijadikan sebagai wadah pemersatu bangsa, terlebih disaat kondisi sepakbola tanah air yang sedang carut marut seperti sekarang ini.

Salah satu pendiri suporter Persis Solo yang berjuluk Pasoepati, Mayor Haristanto mengatakan, seharusnya sepakbola dapat mengejawantahkan arti dari slogan Bhineka Tunggal Ika.

"Ini tidak masuk akal, seperti saat ini kok masih ada saja hal seperti ini. Ini sangat brutal," tegas pengagas ide kegiatan Car Free Day di kota Solo yang juga salah satu pendiri Pasoepati, Mayor Haristanto kepada INDOSPORT.

Menurut pria yang akrab disapa Mayor ini, sudah saatnya keadilan dan hukum di negara ini ditegakkan. Sehingga pelajaran kepada pelaku tidak terkesan setengah-setengah.

"Sudah saatnya hukum di tengakkan, bukan hanya pelaku di beri pembinan saja. Pembinaan kan tidak membuat jera pelaku. Semoga ini yang terakhir kalinya," harap Mayor.

107