Basna merasa menjadi pemain yang patut disalahkan atas kegagalan timnya dalam meraih juara di turnamen Piala Bhayangkara 2016. Sebab dengan kartu merah yang dikeluarkan wasit membuat timnya harus bermain 10 pemain dan berujung kekalahan.
Pemain asal Papua ini mengaku tidak sengaja melakukan tindakan dengan menendang botol air mineral ke arah pemain Arema Cronous, Esteban Viscara.
Proses ketika gawang Persib dibobol Maitimo.
Awalnya ia berniat ingin menyingkirkan benda didalam lapangan yang bisa mengganggu jalannya pertandingan.
Namun botol tersebut mengarah tepat ke kepala Esteban hingga akhirnya kartu kuning kedua berujung kartu merah didapatkan.
Akibatnya, pasukan Maung Bandung harus kerja lebih ekstra untuk mengejar ketertinggalan 1-0 atas Arema dengan 10 pemain.
Namun, permainan timnya semakin tidak berkembang hingga akhirnya satu gol lagi berhasil diciptakan Arema dan memastikan diri tim berjulukan Singo Edan tersebut menjadi juara turnamen Piala Bhayangkara 2016.
Selebrasi para pemain Arema Cronus.
Basna memohon maaf yang sebesar-besarnya terutama untuk suporter Persib Bandung 'bobotoh' yang sudah jauh-jauh mendatangi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan Jakarta untuk mendukung tim kesebelasannya bertanding.
"Saya cuma mau meminta maaf untuk semua bobotoh yang sudah datang jauh-jauh kemarin, tapi pertandingan yang sangat berat. Dan saya benar-benar tidak ada faktor kesengajaan, tapi gak tahu wasit menilai berbeda," ungkap Basna di Mes Persib, Ahmad Yani Bandung.
Untuk itu, Basna berharap kedepan tidak ada kesalahan non teknis yang dapat merugikan timnya. Yang jelas, kekalahan di laga final kemarin akan menjadi pelajaran berharga baginya untuk bisa lebih baik lagi.
"Semoga kedepan tidak terulang lagi dan bisa membawa Persib meraih prestasi yang lebih baik," harapnya.