Pasang Surut Sepakbola di 'Negeri Dongeng'

Jumat, 8 April 2016 16:30 WIB
Editor: Randy Prasatya
 Copyright:
Dua Klub Merger

Sebuah merger dengan Boldklubben 1903, yang telah mengalahkan Bayern Munich 6-3 secara agregat di Piala UEFA. Penggabungan itupun akhirnya membentuk FC Copenhagen, yang mengambil keuntungan dari lisensi mantan klub untuk memulai kompetisi di Superliga. Tak hanya itu, mereka juga menjadikan Stadion Parken yang baru dibangun sebagai markas tim.

Kemunculan tersebut secara bersamaan membuat Brondby IF, selaku tim terkuat di Denmark menjadi lemah. Di dua musim awal kehadiran Copenhagen, Drengene Fra Vestegnen (julukan (Brondby) selalu finis di bawah klub baru tersebut.

"Keduanya klub hasil merger oleh dua klub, tapi latar belakang untuk merger ini sangat berbeda. Ketika Brondbyoster IF (Brondby Timur) dan Brondbyvester IF (Brondby Barat) bergabung pada 1964 ambisi itu tidak untuk membuat tim sepakbola besar, tetapi hanya untuk membuat sebuah klub di mana semua anak-anak di daerah bisa bermain sepak bola,” ungkap Theilade.

“Sedangkan Copenhagen adalah keputusan bisnis, di mana orang-orang di balik merger bertujuan membangun klub sepakbola terkuat di Denmark, yang mengakibatkan penggemar Brondby sering menuduh FCK membunuh dua klub bersejarah untuk menciptakan bisnis," sambungnya.

Pernyataan tersebut tak lepas dari ungkapan resmi FC Copenhagen di klub, yang menyatakan ambisi asli pendiri, dan menjadi yang sukses di domestik dan Eropa. 'Untuk memiliki ekonomi yang bertanggung jawab dan untuk membangun dukungan perusahaan yang luas.’

Bahkan, pada saat ini mereka berhasil bercokol di peringkat 86 klasemen klub UEFA, dan menjadi yang terbaik di antara negara Skandinavia.

105