Resmi Dibubarkan, Tim Transisi PSSI Tak Berjalan Sesuai Harapan

Selasa, 17 Mei 2016 12:19 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Hendra Mujiraharja
© Herry Ibrahim/Indosport
Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S Dewa Broto. Copyright: © Herry Ibrahim/Indosport
Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S Dewa Broto.

Tim transisi resmi dibubarkan pada Senin siang (16/05/16), hal tersebut disampaikan langsung oleh Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S Dewa Broto.

Gatot menyebutkan, jika tugas tim transisi resmi berakhir semenjak dibentuk setahun silam unruk menggantikan tugas PSSI.

"Tim Transisi baru siang tadi kami ketemu dan mengucapkan rasa terima kasih kepada mereka," kata Gatot di Kantor Kemenpora.

Meski dibentuk untuk menggantikan peran PSSI selama dibekukan Kemenpora, namun nyatanya tim yang diketuai Bibit Samad Riyanto itu tak optimal melaksanakan tugasnya.

Sejak didirikan pada 17 April silam, eksistensi tim bentukan Kemenpora itu sama sekali tak diakui oleh para anggota PSSI.

Kinerja tim transisi pun terus mendapatkan sorotan berbagai pihak karena nyatanya tak mampu melaksanakan tugas sesuai fungsinya.

Gatot mengklaim keterbatasan anggaran dan amunisi menjadi bagian dari anggota tim sebagai salah satu alasannya.

"Pertama aspek anggaran kan juga terbatas, meskipun itu bukan alasan utama. Kemudian, resistensi dari stakeholder yang terkait sepakbola tetap ada. Buktinya, kalau menggelar turnamen tertentu beberapa klub tidak mau ikut," ujar Gatot.

Sepanjang didirikan, tim transisi sukses menggulirkan turnamen Piala Kemerdekaan. Sayang, turnamen tersebut tak berjalan mulus karena isu keterlambatan pembayaran Match Fee (uang lelah) dan hadiah tim pemenang.