Usai Raih Prestasi, Para Pemain Ini Pulang Kampung

Rabu, 22 Juni 2016 21:02 WIB
Editor: Rizky Pratama Putra
 Copyright:
Marcelo Salas

River Plate menjadi pelabuhan pertama Marcelo Salas saat memutuskan merantau dari Chile, negara asalnya. Bersama River Plate, bomber yang dikenal dengan selebrasi ala Matadornya ini mendapat sorotan dari sejumlah klub besar Eropa.

Kepindahan Salas ke River sempat mendapat kritik pedas dari Diego Maradona. Pasalnya, Boca Juniors terlebih dahulu memantaunya sejak Salas remaja.

Namun, Salas langsung membungkam kritik ini dengan menjadi Matador sesungguhnya. Torehan 24 gol dari 53 pertandingan bersama River, membuat Lazio terpukau.

Salas muda pun akhirnya hijrah ke klub ibukota Italia. Bersama Lazio, Salas menorehkan 79 penampilan dengan catatan 34 gol.


Marcelo Salas meraih musim terbaiknya di Serie A Italia bersama Lazio.

Salas juga membawa Lazio meraih scudetto pertama mereka di tahun 1999/2000 setelah menunggu selama 26 tahun. Mengkilap bersama Lazio, Salas kemudian menarik minat Juventus yang meminangnya di tahun 2001.

Namun kepindahan ke Juventus menjadi salah satu babak terburuk dalam kariernya. Didera badai cedera membuat Salas kehilangan ketajaman di Juventus.

Tiga musim bersama Juventus, Salas hanya bermain di 18 laga dengan 2 gol. Hal ini membuat Salas akhirnya memutuskan untuk pulang ke tanah air keduanya, Argentina.

Salas kembali River Plate di tahun 2004 sebagai pemain pinjaman dari Juventus. Setahun kemudian, River mempermanenkannya dari Si Nyonya Tua.

Bersama River, Salas kemudian mencatat 17 gol dari 43 pertandingan. Salas akhirnya memutuskan untuk gantung sepatu di klub yang membesarkan namanya.

382