Usai Raih Prestasi, Para Pemain Ini Pulang Kampung

Rabu, 22 Juni 2016 21:02 WIB
Editor: Rizky Pratama Putra
 Copyright:
Andriy Shevchenko

Penampilan seorang pemuda bertenaga asal Ukraina, di Liga Champions musim 1998/99 memikat sejumlah klub raksasa Eropa. Inilah pertama kali mata Eropa menyaksikan kemampuan seorang Andriy Shevchenko.

Pemain yang membela Dinamo Kiev ini menjadi salah satu buruan utama sejak saat itu. Bersama Kiev, Shevcehenko berhasil membukukan 60 gol dari 117 penampilan.

Inilah yang membuat AC Milan menjadi klub yang beruntung mendapatkan Sheva, sapaanya, di musim 1999/2000. Pada musim perdananya di Serie A Italia, Sheva langsung menjadi top skorer dengan torehan 24 gol sepanjang 32 laga.


Bersama AC Milan, Andriy Shevchenko menjelma menjadi salah satu bomber yang ditakuti di Eropa.

Sheva menyumbang satu trofi scudetto dan sebuah gelar Liga Champions untuk AC Milan sebelum hijrah ke Chelsea di musim 2006/07. 

Bermain di Liga Primer Inggris nampaknya tidak sesuai dengan gaya Sheva. Pemain asal Ukraina ini kehilangan ketajamannya bersama The Blues.

Sheva hanya mencetak 9 gol dari 43 pertandingan selama tiga tahun di Chelsea. Bahkan di musim terkahirnya bersama Chelsea, Sheva kembali dipinjamkan ke AC Milan.

Sheva yang kehabisan tenaga bersama para raksasa, akhirnya memutuskan untuk mengetuk kembali klub pertamanya, Dinamo Kiev. Pada tahun 2009, Sheva membela kembali klub yang membesarkan namanya.

Sheva juga menunjukan bahwa kariernya belum selesai. 23 gol dari 55 pertandingan dibuat Sheva selama 2 tahun membela Kiev.

Pada usia 36 tahun, Sheva akhirnya menyerah. Pemain yang menjadi top skorer sepanjang masa bagi negaranya ini akhirnya memutuskan pensiun di akhir musim 2011/12.

382