Analisis Strategi Formasi Timnas Indonesia ala Alfred Riedl

Kamis, 1 September 2016 14:56 WIB
Editor: Tengku Sufiyanto
 Copyright:
Formasi 4-3-3

Formasi pertama adalah 4-3-3. Alfred Riedl bisa saja memperagakan formasi tersebut, lantaran para penggawa Timnas Indonesia dihuni pemain yang memiliki kecepatan.

Otomatis formasi 4-3-3 memungkinkan para pemainnya untuk melakukan permainan umpan satu-dua dari lini belakang hingga ke depan. Selain itu, formasi tersebut juga bakal mengedepankan umpan terobosan yang bisa membongkar pertahanan lawan.

Jika menerapkan strategi formasi 4-3-3. Para pemain Timnas yang cocok untuk menerapkan strategi itu adalah Zulham Zamrun, Irfan Bachdim, dan Boaz Solossa untuk mengisi posisi lini depan.

Lini tengah akan dihuni oleh Andik Vermansah, Evan Dimas, dan Irsyad Maulana. Komposisi pertahanan dihuni oleh Abduh Lestaluhu, Dedi Gusmawan, Rodolof Yanto Basna, dan Benny Wahyudi. Posisi kiper bakal dihuni Kurnia Meiga.

Komposisi 11 pemain itu memungkinkan untuk memainkan strategi 4-3-3. Seluruh pemain memiliki kemampuan memainkan bola-bola pendek cepat.


Pola menyerang Timnas Indonesia ketika memakai formasi 4-3-3.

Dalam pola menyerang, Bachdim yang bertindak sebagai penyerang tengah difokuskan untuk menerima umpan terobosan dari Evan Dimas selaku gelandang serang.

Bachdim juga bisa menerima umpan dari sisi kanan yang dihuni Zulham, dan Boaz dari kiri.

Jika Bachdim dijaga ketat, Boaz dan Zulham bisa membongkar pertahanan dengan skill individu mereka masing-masing. Maklum saja, keduanya memiliki skill individu yang mumpuni.

Andik bakal membantu penyerangan dari sisi sayap kanan. Ia akan lebih banyak menyisir pertahanan lawan dari pinggir lapangan. Kemampuan individunya juga dapat membongkar pertahanan lawan dari sisi lapangan, sehingga Zulham hanya tinggal menerima umpan matang darinya.

Irsyad berperan di sisi sayap kiri penyerangan. Pemain Semen Padang tersebut juga akan menerapkan pola permainan seperti Andik.

Sementara itu, Evan Dimas bakal lebih menjelajah lapangan tengah. Pemain berusia 21 tahun tersebut bisa memberikan umpan terobosan matang ke Bachdim, Zulham, dan Boaz.

Selain itu, ia juga bisa berperan untuk memberikan umpan ke Andik dan Irsyad untuk menyisir pertahanan lawan lewat sisi pinggir lapangan. Tak ketinggalan, Evan bisa menjadi eksekutor bola-bola liar dari luar kotak penalti, jika barisan depan Timnas merasakan kebuntuan dengan mengembalikan bola ke belakang.

Duet bek tengah yang dihuni Dedi dan Yanto Basna akan maju ke depan tepat di garis offside. Abduh dan Benny bisa berperan membantu penyerangan dari sisi sayap. Akan tetapi, keduanya harus memiliki fisik yang kuat untuk mengantisipasi serangan balik lawan.


Pola bertahan Timnas Indonesia jika memakai 4-3-3.

Sedangkan dalam posisi bertahan, formasi 4-3-3 akan berubah menjadi 4-5-1. Bachdim akan menjadi penyerang gantung di depan barisan duet bek tengah lawan. Boaz dan Zulham posisinya menutup aliran bola ke dua bek sayap lawan.

Andik dan Irsyad membantu Evan Dimas untuk menutup pergerakan para pemain lawan di lini tengah.

787