Analisis Strategi Formasi Timnas Indonesia ala Alfred Riedl

Kamis, 1 September 2016 14:56 WIB
Editor: Tengku Sufiyanto
 Copyright:
Formasi 4-4-2

Formasi 4-4-2 pernah diperagakan Alfred Riedl saat membesut Timnas Indonesia di Piala AFF 2010. Strategi formasi 4-4-2 memungkinkan para pemainnya untuk menyerang dari posisi sayap dan lini tengah.

Para pemain Timnas yang cocok untuk menerapkan formasi tersebut, hampir semuanya sama dengan penggawa di pola permainan 4-3-3. Hanya saja perbedaannya terjadi pada lini tengah dan depan.

Zulham Zamrun digantikan oleh Adam Alis Setyano. Pemain Barito Putera itu akan menemani Evan Dimas di jantung permainan Timnas.

Jika dalam pola menyerang, dua penyerang yang bertugas adalah Irfan Bachdim dan Boaz Solossa. Ada peran masing-masing yang diemban keduanya dalam penerapan strategi permainan 4-4-2.

Bachdim diproyeksikan untuk menerima umpan lambung dari sisi sayap yang dihuni Andik Vermansah dan Irsyad Maulana. Pasalnya, pemain keturunan Indonesia-Belanda tersebut memiliki body balance yang sangat memungkinkan untuk melakukan duel di udara.

Sementara Boaz lebih ditetapkan sebagai penyerang yang bakal menerima umpan terobosan dari Andik, Irsyad, dan Evan Dimas selaku gelandang serang. Pemain Persipura Jayapura tersebut memiliki kecepatan guna memungkinkan menerima umpan terobosan.

Meski begitu, keduanya bisa menjadi duet yang menakutkan di lini belakang lawan. Sebab, Boaz dan Bachdim memungkinkan untuk menjalin kerjasama dengan menghilangkan rasa egoisme mencetak gol.

Posisi Andik dan Irsyad bisa membantu penyerangan dari sisi sayap. Andik menyisir sisi sayap kanan, dan Irsyad membantu penyerangan melalui sisi kiri.

Namun, keduanya bisa membongkar pertahanan lawan melalui lapangan tengah, jika Bachdim dan Boaz lebih ke dalam sisi pertahanan lawan.

Sedangkan Evan Dimas berperan sebagai gelandang serang yang mengontrol permainan. Adam Alis bakal menutup ruang lini tengah yang ditinggalkan Evan Dimas. Ia agak sedikit menjorok ke dalam, sehingga posisinya di belakang Evan Dimas.

Abduh Lestaluhu dan Benny Wahyudi akan membantu penyerangan Andik serta Irsyad di pinggir lapangan.

Dengan begitu, formasi 4-4-2 saat menyerang bisa menjadi 2-3-1-4. Rinciannya, Dedi Gusmawan dan Yanto Basna di lini belakang.

Adam Alis di posisi gelandang bertahan, sejajar dengan Abduh dan Benny di posisi sayap. Andik, Irsyad, Bachdim, dan Boaz di lini depan.


Pola penyerangan Timnas Indonesia jika memakai 4-4-2.

Dalam pola bertahan, Bachdim akan kembali menjadi penyerang gantung. Ia menjadi pemain pertama yang mendekati bola ketika penggawa lawan berhasil menguasai jalannya penguasaan bola.

Boaz berada lebih ke belakang posisi Bachdim untuk menutup ruang gerak bek sayap kanan lawan. Andik akan menutup pergerakan lini tengah, dan membantu pertahanan sayap dari Abduh.

Hal yang dilakukan Andik juga bakal dijalankan oleh Irsyad. Sementara Evan dan Adam Alis akan kembali sejajar untuk berperan sebagai pertahanan kedua, sebelum para lawan bersentuhan langsung dengan bek tengah. Evan dan Adam perlu memainkan pola permainan bertahan menjelajah lini tengah.

Alhasil, formasi 4-4-2 akan berubah menjadi 4-4-1-1 dalam bertahan.


Pola bertahan Timnas Indonesia kala memakai 4-4-2.

787