Muslimin yang menjadi wasit di laga PBFC melawan Sriwijaya FC mendadak digantikan pada paruh kedua pertandingan. Kejadian ini membuat sejumlah pihak bertanya-tanya pada situasi ini, lantaran tak ada alasan kuat soal pergantian ini.
Apalagi, saat itu tim tuan rumah tengah unggul meskipun harus bermain dengan 10 pemain usai Jad Noureddine diusir jelang jeda babak pertama. Kondisi ini semakin membuat pergantian wasit dalam laga tersebut semakin kontroversial.
Joko Driyono pun menyampaikan bahwa pihaknya akan segera melakukan penyelidikan atas kejadian ini. Direktur Utama PT GTS ini mengatakan ada kejanggalan dalam pergantian wasit dalam laga tersebut.
"Wasit diganti boleh kalau memang wasit menyerah. Yang menjadi pertanyaan, kenapa wasit menyerah? Dan ini yang jadi case kita di Komisi Disiplin. Sesederhana itu sebenarnya penjelasannya," ungkap Joko.
Laga antara Pusamania Borneo FC vs Sriwijaya FC diwarnai dengan pergantian wasit yang kontroversial.
Pria yang akrab disapa Jokdri ini juga menanggapi soal maraknya laporan terkait kinerja wasit di TSC 2016. Menurut Jokdri, sejauh ini sebagian besar laporan yang masuk berasal dari tim yang menelan kekalahan.
Untuk itu, Jokdri mengajak seluruh klub juga bisa melakukan perbaikan secara internal. Pasalnya, penentu pertandingan tidak hanya datang dari wasit semata.
"Kita coba membangun kultur bahwa wasit bukan lah titik sentral dari development. Tiga elemen penting dalam football development itu antara lain pelatih, wasit dan pemain," ujar Jokdri.
Jokdri juga mencatat bahwa saat ini Indonesia belum memiliki wasit yang berlevel AFF dan AFC. Hal ini membuat Jokdri menilai kondisi perwasitan tanah air sangat jauh tertinggal.