3 Terobosan PSSI dalam Lahirkan Pemain Bintang

Minggu, 2 Oktober 2016 15:55 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Gerry Anugrah Putra
 Copyright:
Program PSSI Primavera dan Barreti (1990)

Program pengiriman pemain ke luar negeri yang dilakukan PSSI untuk menimba ilmu tidak berhenti di Binatama. Di bawah kepemimpinan Azwar Anas, PSSI menelurkan Program lanjutan yang diterapkan PSSI, yakni Primavera dan Barreti.

Hampir serupa dengan Binatama, Program Primavera dan Barreti juga mengirimkan pemain-pemain muda berbakat Indonesia. Kala itu melalui program ini, PSSI menjalankan program jangka panjang dengan mengirimkan pemain ke Italia.

Untuk Primavera terdiri dari sekumpulan pemain U-19. Sementara Barreti merupakan sekumpulan pemain yang berusia U-16 hasil seleksi dari Piala Haornas yang dikomandoi oleh Danurwindo, Harry Tjong, serta Sartono Anwar.

Program Primavera yang dijalankan pada periode 1993-1994 ini sejatinya memliki tujuan untuk membentuk tim yang dapat lolos ke Olimpiade 1996. Sayang tujuan itu urung tercapai, karena Indonesia gagal menembus fase olimpiade dengan takluk dari Korea Selatan.

Meski gagal dalam tujuan awal pembentukan program ini, setidaknya dari Program Primavera dan Barreti, PSSI berhasil menelurkan pemain-pemain top Indonesia. Sebut saja Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, Kurnia Sandy, Anang Ma'ruf merupakan pesepakbola top Indonesia jebolan dari program ini.

Bahkan Kurniawan, Bima Sakti, serta Kurnia Sandy berhasil menembus klub Eropa. Kurnia Sandy berhasil menjadi kiper keempat tim Sampdoria. Sementara sisa dari pengiriman tim Barreti kita dapat mengenal nama-nama seperti Uston Nawawi, Ellie Aiboy, Charis Yulianto, Nova Arianto, serta Imran Nahumarury.

537