Mengaku Sebagai Bonek, Manajer MU Bantah Hambat Persebaya

Jumat, 11 November 2016 10:52 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Gerry Anugrah Putra
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Haruna Soemitro Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Haruna Soemitro

Kongres Pemilihan PSSI yang baru saja berakhir tadi malam menyisakan dampak yang kurang sedap. Yakni aksi kericuhan suporter Persebaya Surabaya, Bonek, yang turun ke jalan.

Bonek hampir melumpuhkan Kota Surabaya dengan melakukan demo di jalan-jalan protokol Surabaya. Mereka melakukan aksi tersebut lantaran tidak puas akan Kongres Pemilihan PSSI yang batal membahas status Persebaya Surabaya.

Pembatalan pembahasan Persebaya Surabaya di Kongres memang mendapat penolakan dari para voters. Manajer Madura United, Hanura Soemitro disinyalir memplopori akan penolakan tersebut.

Namun saat dimintai keterangan akan hal tersebut, Hanura menilai dirinya tidak ada niat menghambat akan permasalahan Persebaya Surabaya. Terlebih dia juga mengaku sebagai Bonek yang tidak mungkin akan mematikan Persebaya.

"Saya tidak ada kapasitas menghambat Persebaya. Terus terang apa yang terjadi dalam Kongres semalam, saya hanya ingin kongres ini hanya melaksanakan agenda utamanya yakni pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota komite eksekutif saja. Jadi Kongres itu jangan dibebani akan hal-hal lain" ucap Haruna.

"Apalagi saya juga mantan orang Persebaya, mantan manajer Persebaya juga, dan saya juga Bonek. Jadi saya tidak ada niat untuk menghambat identitas mereka yang sudah punya hak hukum," jelas Haruna.

Haruna menegaskan bahwa apa yang dia lakukan di dalam saat kongres PSSI semalam hanya untuk menyelamatkan Kongres tersebut. Haruna mengaku tidak ingin kongres dibebani dengan anggota lain.

"Makanya jangan lihat sepotong-potong, tapi lihat secara keseluruhan niat saya yang hanya memastikan agenda kongres tak melenceng dari rencana awal. Saya sebagai motor gerakan untuk melakukan kongres ini hanya memastikan agenda tak melenceng dari agenda utama." Ujarnya.

"Saya tidak menyebut saya tidak setuju Persebaya untuk diampuni. Saya hanya mengatakan agenda 1 sampe 7 di fail. Kalau pada agenda itu ada Persebaya mana tau akan ada dinamika seperti itu. Intinya saya tidak ada niat dalam diri saya untuk menghambat Persebaya," tandasnya.

187