Wawancara Khusus

Kisah Yanto Basna, Tembok Kokoh Timnas yang Melawan Tradisi Demi Sepakbola

Minggu, 13 November 2016 13:09 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Joko Sedayu
 Copyright:
Melawan Tradisi

INDOSPORT: Ceritakan awal mula anda memilih sepakbola sebagai karier anda?

Yanto Basna: Sebenarnya mayoritas kalau kita anak Papua, orang tua lebih condong ke pendidikan. Makanya banyak pemain yang bagus di sana tetapi karena dituntut untuk ikut pendidikan jadinya mereka setengah-setengah dan akhirnya tidak jadi pesepakbola.

INDOSPORT: Lantas bagaimana dengan Anda saat diawal karier untuk meyakinkan orang tua bahwa sepakbola adalah jalan hidup Anda?

Yanto Basna: Untuk saya waktu itu terpilih ke Uruguay dan orang tua kasih pilihan mau sepakbola atau sekolah. Akhirnya saya bilang mau main bola, jadi orang tua bilang oke. Tapi ada kesepakatan. Kalau mau jadi pesepakbola, pendidikan juga harus jalan, perbandingannya sekolah 40 persen dan sepakbola 60 persen jadi biar bisa seimbang.

2.4K