Meski meraih kemenangan, nyatanya ada satu hal yang jadi perhatian Malaysia, saat mereka tertinggal dari gol penyerang lincah Kamboja, Chan Vhatanaka. Kala itu, ia berlari sendiri melewati garis bertahan Malaysia.
Tidak ada pemain Malaysia yang mengejar Vathanaka karena mereka melihat asisten wasit asal Sri Lanka, Wellabada Hewage, mengangkat bendera dan menandakan bahwa Vathanaka offside. Tapi wasit asal Oman, Abdul Baqi Yaqoob Said Abdullah, tidak mengindahkannya dan melanjutkan pertandingan.
Alhasil Vathanaka melalui kiper Malaysia dan mencetak gol pertama bagi Kamboja. Pada akhirnya Malaysia memenangi laga, namun Federasi Sepakbola Malaysia (FAM), tetap tidak puas dengan gol tersebut dan siap mengadukannya ke AFF atau federasi sepakbola Asia Tenggara.
“Kami akan bertemu dengan komisaris pertandingan dari Thailand, Paint Tanpairee, dan federasi sepakbola Asia Tenggara untuk meminta penjelasan. Dari pertemuan itu, selanjutnya kami akan memutuskan apakah mengajukan protes kepada AFF, atau tidak,” papar Sekjen (Sekretaris Jenderal) FAM, Datuk Hamidin Mohd Amin, seperti dilansir New Straits Times.
Gol Chan Vhatanaka yang dipermasalahkan Malaysia.
“Wasit adalah pemegang keputusan terakhir selama pertandingan, dan mereka bisa mengabaikan keputusan asisten wasit. Tapi pemain kami kebingungan, karena asisten wasit terus mengangkat bendera, karena menganggap ada pelanggaran offside, walau wasit tidak meniup peluit,” tuturnya.
“Normalnya, perangkat pertandingan berasal dari negara yang sama sekalipun tidak ada aturan tertulisnya. Asisten wasit dari Sri Lanka dan Kyrgyzstan, mungkin perangkat pertandingan ini [mengalami kesulitan komunikasi]. Mereka direkomendasikan oleh konfederasi sepakbola Asia (AFC), dan mereka adalah wasit FIFA,” urainya.