Boaz Solossa: Mutiara dari Indonesia Timur Pemimpin Pasukan Garuda
Meski memiliki keahlian yang luar biasa dalam mengolah si kulit bundar, Boaz juga mempunyai sifat agak buruk ketika itu. Ia dikenal sebagai pemain bertempramen tinggi.
Ia pernah dijatuhi hukuman skorsing selama satu tahun tidak boleh bermain sepakbola di ajang nasional maupun internasional oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), karena terbukti menendang wasit dalam pertandingan Piala Indonesia antara Persipura melawan Persebaya pada tanggal 12 September 2005.
Boaz juga pernah berulah dengan menolak panggilan PSSI untuk membela Timnas U-23. Hal itu membuat Boaz dilarang tampil membela Timnas di pentas resmi PSSI. Akan tetapi, hukuman itu tidak dijatuhkan setelah Boaz bersedia kembali tampil saat Timnas U-23 menghadapi Lebanon.

Namun, Boaz selalu belajar dari kesalahan yang dilakukannya. Ia kembali menjadi andalan Timnas untuk persiapan Piala Asia 2007.
Sayang, ia gagal tampil membela pasukan yang diasuh Ivan Kolev tersebut. Boaz menderita cedera patah kaki kanan usai Timnas melakoni laga uji coba kontra Hongkong dengan skor berkesudahan 3-0 untuk Indonesia.
Boaz mampu melewati cobaan tersebut dengan penuh senyum dan harapan. Ia akhirnya sembuh dari cedera patah kaki kanan yang hampir membuat kariernya berakhir.
Ia kembali menjadi tulang punggung Timnas di lini depan. Bahkan, Boaz digadang-gadang sebagai kapten masa depan Timnas Garuda.