Critic Sport

Anomali Sepakbola Nasional: Saat Timnas Tembus Final Semua Memuja, Saat Persiapan Semua Abai?

Jumat, 9 Desember 2016 15:00 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Galih Prasetyo
 Copyright:
Langkah besar yang harus dilakukan PSSI

Polemik klub yang enggan melepas pemain ke Timnas ini pun mendapat banyak perhatian. Termasuk salah satu komentator dan pengamat sepakbola, Supriyono Prima. Ia menilai bahwa kepentingan Timnas adalah di atas segalanya, dengan kata lain kesempatan untuk mendukung Timnas harus menjadi prioritas utama baik pemain maupun klub di Tanah Air.

“Sederhananya kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya. Apalagi setiap pemain pasti punya keinginan untuk bisa membela Timnas. Di sisi lain kompetisi yang sekarang tidak resmi, jadi harusnya klub menjadikan Timnas prioritas meski klub yang menggaji pemain,” ujarnya saat dihubungi INDOSPORT.
 
Supriyono yang juga merupakan mantan pemain Timnas era Primavera tersebut, berharap ada tindakan tegas dari kepengurusan baru induk sepakbola Indonesia, PSSI agar kejadian yang sama tidak terulang di masa mendatang. Selain itu, mengenai Supriyono yang juga menyarankan agar ada sinkronisasi antara jadwal Timnas dengan jadwal kompetisi resmi yang rencananya mulai bergulir Maret 2017 mendatang.
 
“Ke depannya yang pasti, jadwal liga harus disinkronkan dengan agenda Timnas. Dengan sudah terpilihnya kepengurusan baru di PSSI, semoga situasi sekarang tidak terulang kembali. Harus ada tindakan tegas apabila ada klub yang menghalangi pemainnya untuk kepentingan Timnas,” tutur pria yang saat ini juga tengah merintis karier sebagai pelatih bersama Garuda Keadilan FC.
 
Keprihatinan yang sama mengenai pembatasan pemain ke Timnas di Piala AFF kali ini juga disesalkan dan ditentang oleh mantan pemain Timnas, Kurniawan Dwi Yulianto. Ia  menyatakan bahwa harus ada sanksi terhadap pemain dan klub yang menolak bergabung dan mendukung Timnas.

Di sisi lain, ia juga berharap PSSI ataupun Timnas lebih terbuka dan memperhatikan keadaan pemain, sehingga kedua belah pihak sama-sama diuntungkan.
 
“Saya sangat tidak setuju dengan pemain yang masuk ke Timnas itu dibatasi. Untuk negara, putra-putra terbaiklah yang berhak masuk. Sebaliknya kalau misalkan pemain yang menolak dipanggil ke Timnas, pemain tersebut harus disanksi,” ujar mantan pemain yang akrab disapa Si Kurus itu.
 
“Untuk kepentingan nasional marilah kita berikan yang terbaik, dan sebaliknya PSSI atau Timnas juga harus men-treat putra-putra terbaik kita ini. Misalnya untuk hal kecil, kalau pemain cedera harus diurus sampai benar-benar sembuh dan bisa aktif lagi,” tandas Kurniawan.

Sementara itu, pihak PSS selaku induk sepakbola Tanah Air juga menyatakan akan segera mencari cara agar hal serupa pada persiapan Piala AFF tahun ini tidak terulang ke Timnas di tahun mendatang. Akan tetapi, Sekretaris Jenderal PSSI, Ade Wellington belum bisa memberikan jawaban secara rinci terkait langkah yang akan diambil.

“Ke depan tentu kejadian seperti ini tidak boleh terulang, dan saat ini saya masih meeting dengan FIFA,” ujarnya melalui pesan singkat.

719