3 Rahasia Keberanian Klub China Beli Pemain dengan Harga Fantastis

Jumat, 30 Desember 2016 21:03 WIB
Penulis: Arum Kusuma Dewi | Editor: Joko Sedayu
 Copyright:
Suntikan Dana dari Perusahaan-perusahaan Raksasa China

Dengan mandat dari pemerintah untuk memajukan sepakbola China, dunia industri mereka tak ragu menanamkan investasi besar untuk klub-klub sepakbola domestik.  Contohnya, klub termahal di China, Guangzhou Evergrande, dilaporkan Forbes memiliki nilai 282 juta dolar AS dan mendapat penghasilan 57 juta dolar AS tahun lalu.

Saham klub tersebut dimiliki oleh perusahaan real estate Evergrande yang menanam saham sebesar 60 persen dan 40 persennya dimiliki oleh perusahaan e-commerce terbesar China, Alibaba. Sementara Jiangsu Suning FC seluruh sahamnya dimiliki oleh perusahaan ritel terbesar China, Suning Appliance Group.

Xu Jiayin, taipan pemilik Evergrande, merubah nasib tim Guangzhou yang tengah susah payah bertahan sejak membelinya pada 2010. Xu kemudian merekrut pemain asing dan menarik Marcello Lippi untuk membenahi tim.

Investasi Xu terbukti berhasil. Evergrande Guangzhou menjadi juara Liga Super China tiga tahun berturut-turut dan bahkan menjadi klub China pertama yang memenangi Asian Champions League dalam 23 tahun.

Keberhasilan klub tentu membuahkan keuntungan material bagi pemilik saham dari sponsor yang berdatangan. Perusahaan Evergrande Real Estate dilaporkan meraih pendapatan 58 juta dolar AS pada 2013 dari penghasilan klub sepakbola dan voli yang dimilikinya.

Sementara investasi Alibaba dalam klub sepakbola dilakukan demi hubungan dengan masyarakat lokal dan publisitas, menurut Profesor Fudan University Journalism School, Doug Young, dilansir Reuters.

Senada dengan Young, agensi digital dan konsultan olahraga China, Mailman Sport, juga menyatakan bahwa para pemilik klub sepakbola memanfaatkan kepemilikannya sebagai perluasan brand dan pengaruh di masyarakat.

1.8K