Kemenpora bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dengan mendata pemain-pemain keturunan Indonesia yang ada di luar negeri. Langkah ini sudah berjalan dengan berkomunikasi dengan duta besar (dubes) yang berada di beberapa negara Eropa dan Qatar.
Pendataan ini sendiri memang sebagai bentuk keseriusan pemerintah untuk meningkatkan prestasi sepakbola Indonesia. Namun meski begitu, nantinya hasil akhir dari pendataan ini akan diserahkan sepenuhnya kepada PSSI selaku induk federasi sepakbola Indonesia.
“Kami membantu dan bekerja sama dengan Kemenlu untuk mengirim surat kepada para dubes di Eropa dan Qatar dan mendata pemain potensial yang keturunan Indonesia,” ucap Deputi IV Kemenpora, Gatot S Dewa Broto.
“Tapi mereka hanya mendata saja tanpa membujuk pemain tersebut. Nanti biar PSSI yang akan menentukan bila datanya sudah lengkap,” jelasnya.
Gatot menjabarkan bahwa pendataan ini bukan semata-mata untuk melakukan proses naturalisasi. Tapi sebagai momen pemanfaatan aset Indonesia yang berada di luar.
“Kita bersama PSSI memang sepakat bahwa naturalisasi bukanlah prioritas kami. Tapi memang nanti ada pemain yang bagus, ya kami kembalikan kepada PSSI,” tutupnya.
Ezra Walian, salah satu bakat muda Indonesia di Belanda.
Saat ini sendiri memang banyak talenta muda Indonesia yang berada di luar negeri. Tentu bila pendataan ini dilakukan, bukan tidak mungkin para pemain keturunan Indonesia dapat menjadi bagian dalam Timnas Indonesia.