In Depth Sports

Bersama Memutus 'Kutukan' 79 Tahun Demi Asia Tenggara Tampil di Piala Dunia

Minggu, 5 Februari 2017 19:41 WIB
Editor: Galih Prasetyo
 Copyright:
Indonesia yang bisa memimpin

Paul Murphy dalam artikelnya di thesefootballtimes.co menyoroti soal perkembangan sepakbola Indonesia yang bertautan dengan kondisi sosial politik negeri ini. Meski tidak secara detail, tulisan Paul menjadi pembelajaran tersendiri untuk pihak-pihak yang bertanggungjawab untuk memajukan sepakbola nasional. 

"Mereka (Indonesia) bisa mengungguli mereka (negara-negara lain di Asia Tenggara) di masa depan," tulis Murphy. 

Tulisan Murphy bersandar pada hasil yang terbilang cukup bagus dari Timnas Indonesia di perhelatan Piala AFF tahun lalu. Seperti diketahui laga di Piala AFF merupakan laga perdana Timnas usai di banned oleh FIFA akibat konflik antar PSSI versus Kemenpora. 

Menengok ke belakang, prestasi Timnas Indonesia menurut Murphy hampir memiliki harapan saat dilatih oleh Peter White yang notabene ialah mantan penyerang Aston Villa. White menurut Murphy memiliki rekam jejak bagus, ia mencontohkan rekam jejak White saat memimpin Thailand. Dalam 5 tahun periode di Thailand, White sukses menggerek posisi Thailand di peringkat FIFA. 

Dengan populasi hampir 250 juta orang, Murphy menilai seharusnya Indonesia bisa memutus 'kutukan' Hindia Belanda dan tampil di Piala Dunia. Menurut Murphy, harapan itu sebenarnya juga ada saat Indonesia masih dipimpin oleh Sukarno. 

Faktanya di era tersebut, Indonesia memang melahir sejumlah legenda di lapangan hijau. Yang juga menjadi salah satu masalah sepakbola nasional ialah soal pengembangan pemain muda. 

Jika negara-negara tetangga sudah menerapkan program tersebut, Indonesia justru di kepengurusan PSSI tahun-tahun sebelumnya tidak optimal untuk program pemain muda. Ambil contoh bagaimana nasib nahas dialami oleh sosok Indra Sjafri yang harus diputus kontrak sebagai pelatih Timnas U-19 pada 2014 lalu. 

Kegagalan Timnas U-19 lolos dari fase grup putaran final Piala Asia 2014 dianggap PSSI era itu sebagai penyebabnya. Padahal pelatih yang kini kembali melatih Timnas U-19 pada 2013 mampu antarkan Evan Dimas dan kawan-kawan jadi juara Piala AFF U-19. Selain itu, Indra Sjafri juga memiliki program nyata soal pengembangan dan pembibitan usai muda. 

Berkaca dari dosa-dosa pengurus PSSI yang terdahulu, angin segar dihembuskan PSSI di bawah pimpinan Letjen Edy Rahmayadi. Program-program yang digulirkan oleh PSSI saat ini terbilang memiliki keinginan untuk mengoptimalkan pembinaan usia muda. 

2K