Seperti banyak manajer lainnya, pelatih berusia 47 tahun itu sangat terobsesi dengan sepakbola. Tidak jarang, 'komitmen' mereka di dunia si kulit bundar berakibat pada tak seimbangnya antara urusan hobi dengan keluarga.
Hal itu menimpa Conte yang harus menata kembali urusan rumah tangganya dengan sang istri tercinta. Sebab, istrinya tak suka dengan keputusan Conte yang terbang ke Italia untuk menonton pertandingan sepakbola dan menolak menemui anak perempuannya di hari libur.
"Sejujurnya, istri saya tidak senang ketika mendengar bahwa saya akan menonton Juventus melawan Inter. Katanya 'Kenapa? Pulang saja, temui anak mu'. Sulit untuk menjelaskan kepada istri saya memngenai pilihan saya ini, apalagi jika alasannya demi sepakbola," jelas Conte kepada Daily Star.
Conte mengaku hasratnya kepada sepakbola sungguh besar. Tiap hari Minggu, atau saat timnya, Chelsea, tidak bertanding, ia selalu menghabiskan waktu untuk menonton pertandingan melalui layar televisi.
"Hari Minggu saya menonton semua pertandingan sepakbola di televisi, Liga Inggris, seperti Manchester United dan Manchester City, dan pertandingan Liga Italia. Passion saya untuk sepakbola sangat besar. Istri saya tidak tahu sepakbola sebelum mengenal saya," bela Conte.
Antonio Conte berpose bersama trofi Manager of the Month.
"Orang tuaya tidak pernah menonton pertandingan sepakbola dan pada hari Minggu, mereka lebih memilih berjalan kaki menikmati libur atau bersepeda. Sekarang saya dan keluarganya lebih dekat, dan mereka adalah suporter sepakbola sejati," tambahnya lagi.