Mengenal Kompetisi Liga Sepakbola di Negeri Raja Salman

Kamis, 2 Maret 2017 12:43 WIB
Editor: Hendra Mujiraharja
© MOHAMMED MAHJOUB/AFP/Getty Images
Fans Tim Nasional (Timnas) Arab Saudi. Copyright: © MOHAMMED MAHJOUB/AFP/Getty Images
Fans Tim Nasional (Timnas) Arab Saudi.

Setelah 47 tahun, pemimpin tertinggi Arab Saudi akhirnya menyambangi Indonesia. Sebanyak 1.500 orang dibawa oleh Salman bin Abdulaziz Al Saud atau dikenal dengan nama Raja Salman, Kamis (03/02/17).

Arab Saudi merupakan salah satu Negara yang sukses jika bicara tentang prestasi di sepakbola. Itu sangat wajar mengingat kompetisi Liga Arab Saudi merupakan salah satu liga yang sudah tertata dengan rapi sejak lama.

Imbasnya, Tim Nasional (Timnas) Arab Saudi berhasil menembus kompetisi Piala Dunia 1994. Skuat yang masih dilatih Jorge Solari tersebut mampu bersaing dengan tim dari dunia. 

Para pemain Timnas Arab Saudi.

Sebagai info, Liga Arab Saudi sudah terbentuk sejak abad 17. Saat itu, kompetisi Liga Arab masih dikelola oleh orang lokal dan nama kompetisi masih King’s Cup. Pada 1976, pemerintah Arab Saudi baru mengesahkan Liga Arab Saudi yang diikuti oleh 16 klub.

Uniknya, ketika itu pemerintah Arab Saudi menggunakan sistem kompetisi mendegradasikan delapan tim. Lima tahun kemudian, Federasi Sepakbola Arab pun memutuskan untuk menambah peserta menjadi 18 tim.

Mereka juga membuat kompetisi divisi dua. Pada kompetisi Liga Arab Saudi musim 1981-82, Federasi Arab Saudi juga hanya mempertahankan delapan tim saja, sedangkan 10 tim lainnya harus bermain di kasta kedua.

Baru dua musim kemudian, tepatnya 1984-85, peserta yang bertahan di Liga Arab Saudi bertambah menjadi 12 tim. Musim 1990, Federasi Sepakbola Arab Saudi memutuskan untuk mengembangkan Liga Arab Saudi menjadi lebih profesional lagi.

Praktis, ada sejumlah peraturan yang harus diganti. Salah satunya mengenai sistem kompetisi. Federasi Sepakbola Arab Saudi menerapkan sistem kompetisi round robin. Empat tim yang finis empat besar berpeluang untuk memperebutkan gelar juara.

Dengan menggunakan kompetisi ini, persaingan menjadi cukup ketat. Sistem round robin digunakan Federasi Sepakbola Arab Saudi hingga sekarang ini. Al-Hilal menjadi tim pertama yang berhasil menjuarai Liga Arab Saudi.  

Caption

Tidak hanya itu, Al-Hilal juga menjadi tim paling banyak berhasil meraih gelar juara dengan mengemas 13 trofi. Disusul Al-Ittihad dengan mengoleksi delapan gelar juara. Bagaimana dengan prestasi di Asia?

Well, hanya tiga klub Liga Arab Saudi yang berhasil menembus partai final Liga Champions Asia. Tiga tim itu adalah Al-Ittihad, Al-Ahli, dan Al-Hilal. Al-Ittihad menjadi yang tersukses dari Arab Saudi sepanjang abad ini dengan lima kali final dan dua kali jadi juara.

Sementara Al-Ahli hanya sekali menembus final dan kalah dari Ulsan Hyundai pada 2012 silam. Ketika turnamen Liga Champions Asia mulai menerapkan sistem kandang-tandang sejak 2014 silam hanya Al-Hilal yang menembus final. Sayang Al-Hilal kalah dari lawannya di babak final, tim asal Australia, Western Sydney Wanderers pada 2014 silam.

882