On This Day

Inter: Berawal dari Protes dan 'Dikuasai' Indonesia

Kamis, 9 Maret 2017 09:26 WIB
Editor: Galih Prasetyo
© Bauscia.it
Logo Societa Sportiva Ambrosiana, nama lain dari Inter Milan. Copyright: © Bauscia.it
Logo Societa Sportiva Ambrosiana, nama lain dari Inter Milan.
Darah pemberontak dan rezim fasis

Sebagai klub 'pemberontak', Internazionale tercatat sebagai klub yang pernah keluar dari Federasi Sepakbola Italia atau yang lebih dikenal FIGC. Internazionale keluar dari FIGC pada 1921. 

Internazionale kala itu lebih memilih untuk bergabung dengan Confederazione Calcistica Italiana (CIC), organisasi tandingan FIGC. Bermain di kompetisi yang digulirkan CIC, Internazionale hanya mampu mengumpulkan 11 poin. 

Beruntung bagi Internazionale, klub ini tidak terdegradasi setelah adanya kesepakatan bersama antara FIGC dan CIC untuk mengakhiri dualisme di sepakbola Italia, kesepakatan antar keduanya ini kemudian dikenal dengan nama Compromesso Colombo. Internazionale kembali ke pangkuan FIGC. 

Perjalanan Internazionale di awal abad ke-20 memang lebih banyak didominasi dengan cerita pemberotakan dan bentrokan dengan penguasa fasis yang menguasai Italia. 

Internazionale bahkan harus berganti nama oleh rezim fasis Italia yang dikuasai Benito Mussolini. Kala itu, Internazionale harus berganti nama menjadi Societa Sportiva Ambrosiana pada 1928. Selang setahun, nama itu kembali diubah menjadi AS Ambrosiana. 

Pemilihan nama AS Ambrosiana dikarenakan petinggi klub menuruti perintah dari Benito Mussolini yang menginginkan klub sepakbola di Italia mempunyai nama yang khas Italia. Tidak berhenti disitu, nama  hanya bertahan sampai 1931, klub ini kembali memiliki nama baru yakni AS Ambrosiana-Inter. 

Baru 3 tahun sebelum Indonesia merdeka, klub ini resmi meninggalkan nama AS Ambrosiana-Inter dan memakai nama Internazionale Milano hingga detik ini. 

1.1K