Akademi Sepakbola di Argentina yang 'Telurkan' Lebih Banyak Superstar Dibanding La Masia

Kamis, 23 Maret 2017 10:10 WIB
Editor: Gregah Nurikhsani Estuning
© ASSOCIATEDPRESS/SUN
Salah satu calon bintang Argentina berikutnya yang tengah mengasah bakat di Club Social Parque. Copyright: © ASSOCIATEDPRESS/SUN
Salah satu calon bintang Argentina berikutnya yang tengah mengasah bakat di Club Social Parque.

Hampir semua penggila bola mengetahui La Masia sebagai akademi sepakbola dari Barcelona yang terbaik karena pernah melahirkan Lionel Messi, Andres Iniesta, Xavi, bahkan sampai Pep Guardiola.

Tapi di Argentina, tepatnya di Buenos Aires, ada satu akademi sepakbola yang mungkin tak pernah terdengar. Padahal Club Social Parque, nama akademi tersebut, menelurkan lebih banyak superstar ketimbang La Masia.

Beberapa pemain jebolan Club Social Parque, sebut saja Diego Maradona dan Carlos Tevez, merupakan produk ternama akademi itu. Anak-anak Argentina banyak yang ingin menjadi Messi berikutnya, tapi bukan dari La Masia, melainkan dari negerinya sendiri, bersama Club Social Parque.

Maddoni bersama salah satu anak didiknya.

Akademi tersebut berada di kawasan pekerja di Ibu Kota Argentina. Tak ada kesan glamor, apalagi berkelas dari segi kemewahan. Segalanya sederhana dan standar saja, tak seperti La Masia yang ditunjang fasilitas lengkap.

Tapi dari tempat itu sudah ada ratusan alumnus yang kini bertebaran di segala pennjuru Eropa. Ramon Maddoni selaku kepala pemandu bakat mengaku bahwa ada sedikitnya 200 pesepakbola profesional yang bermain di klub top Eropa dan tentunya Tim Nasional Argentina.

"Di sini kami fokus dari hal yang paling fundamental, teknik bermain sepakbola. Kami paham betul bahwa talenta itu sudah bisa tercium sejak dini," kata Maddoni yang ternyata juga menjabat sebagai ketua divisi pengembangan pemain muda Boca Juniors.

Di Club Social Parque, fokus utama adalah pengembangan teknik.

"Kami telah menelurkan lebih banyak pesepakbola dibanding La Masia."

Maddoni sangat senang sekaligus bangga anak didiknya kini telah atau pernah menjadi aktor utama di atas rumput lapangan. Ia mengingat bagaimana Carlos Tevez sebelum menjadi seperti sekarang dengan gelimang prestasi dan kemewahan tentunya.

Atau saat Juan Pablo Sorin yang menangis ketika Maddoni menempatkannya sebagai bek padahal ia ingin mencetak banyak gol saat itu. Maddoni hanya bisa tersenyum kala akhirnya Sorin bermain di Barcelona dan Paris Saint-Germain sebagai bek kiri.

Tevez saat pertama kali bergabung dengan West Ham United.

Akademi Club Social Parque didirikan pada tahun 1949, gabungan dari dua klub kecil yang sebelumnya dibuat oleh tukang loper koran dan pekerja pabrik di area bernama Villa del Parque. Hingga saat ini, sekitar 150 anak-anak berusia paling kecil 6 tahun, dari berbagai latar belakang, kaya, miskin, putih, atau hitam, berlatih bersama dua kali dalam satu Minggu dan bertarung di kompetisi bernama "Baby".

1K