Liga 1

Tak Mau Kembali Rugi Ratusan Juta, Arema Imbau Aremania Lebih Tertib

Jumat, 21 April 2017 16:18 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Tengku Sufiyanto
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Aremania. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Aremania.

Arema FC mengimbau suporter setianya, Aremania untuk lebih tertib saat menyaksikan tim Singo Edan berlaga di Stadion Kanjuruhan dalam kompetisi Gojek Traveloka Liga 1. Imbauan itu diberikan agar segi kemananan dan ketertiban pertandingan tetap berjalan.

Tak hanya itu, imbauan itu juga diberikan agar Arema tidak mendapat sanksi dari operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB). Pasalnya, tim Singo Edan sempat merugi sebesar Rp385 juta akibat ulah oknum Aremania yang menyalakan flare saat pertandingan.

"Kita imbau kepada teman-teman Aremania untuk lebih tertib lagi. Jangan sampai klub terus menanggung beban suporter akibat sanksi maupun denda," kata Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan Arema FC, Abdul Haris.

"Di kompetisi TSC 2016 musim lalu, total panpel sudah membayar Rp385 juta. Angka itu mayoritas karena sanksi penyalaan flare, dan beberapa sanksi terhadap pelanggaran lainnya," lanjutnya.

© INDOSPORT/Herry Ibrahim.
Perayaan gelar juara Piala Presiden 2017 oleh Arema FC. Copyright: INDOSPORT/Herry Ibrahim.Salah satu oknum Aremania menyalakan flare saat pertandingan final Piala Presiden 2017.

Seperti diketahui, peraturan Liga 1 sangat ketat dalam hal ketertiban suporter. Di mana setiap suporter tidak boleh menyalakan flare, smoke bomb, atau benda berapi lainnya, dengan rentan waktu pemeriksaan dua jam sebelum dan sesudah pertandingan.

"Jadi, Aremania harus mengerti jika perilaku negatif mereka bukan siapa-siapa yang akan menanggung, melainkan Arema sendiri," ujar Abdul Haris.

"Dan patut diingat, aturan sterilisasi flare dan benda berapi lainnya kali ini lebih ketat. Yakni, dua jam sebelum dan setelah pertandingan di semua area stadion, termasuk lapangan, tribun dan di luar stadion."