Deretan Marquee Player 'Gagal' Liga 1

Jumat, 2 Juni 2017 19:20 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Gerry Anugrah Putra
© Ian Setiawan/INDOSPORT.
Jose Manuel Barbosa Alvez alias Coelho (tengah), dalam acara peluncuran tim Persela beberapa waktu yang lalu Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT.
Jose Manuel Barbosa Alvez alias Coelho (tengah), dalam acara peluncuran tim Persela beberapa waktu yang lalu
Jose Manuel Barbosa Alves (Persela Lamongan)

Tak ada yang menyangka Persela Lamongan berhasil merekrut marquee player. Adalah Jose Manuel Barbosa Alves atau akrab yang disapa Coelho yang menjadi kejutan Laskar Joko Tingkir untuk mengarungi ketatnya kompetisi di musim ini. 

"Saya antusias bermain di Indonesia, dan tahu Persela Lamongan dari teman-teman Brasil," tutur Coelho pada saat perkenalan skuat Persela, April 2017 lalu.

Debut Coelho bersama Persela tidak berjalan mulus. Laskar Joko Tingkir harus mengakui keunggulan tuan rumah PSM Makassar dengan skor 3-1 pada pekan perdana Gojek Traveloka Liga 1.

Coelho disebut tampil kurang sesuai dengan harapan pada pertandingan tersebut. Namun, pelatih Herry Kiswanto alias Herkis masih membelanya dengan dalih adaptasi.

“Memang dia baru gabung di tim sekitar empat hari terakhir, ketenangan mengolah bola itu yang saya perlukan sehingga bisa dimainkan. Secara teknis sebenarnya dia sudah menyatu, ada beberapa peluang diciptakan, sekarang saya berusaha menaikkan kondisi fisiknya,” ujar Herkis beberapa waktu yang lalu.

Seiring berjalannya waktu, Coelho kerap menjadi penghuni bangku cadangan Persela. Meski pada faktanya, ia selalu memulai pertandingan di babak kedua.

"Saya memang pantau terus permainan dia sejak datang. Harapan kita, dia datang dapat sebagai pembeda di tim," ucap Herkis.

"Namun saya lihat masih kurang kontribusinya untuk tim. Dia masih kurang greget sampai saat ini," tambahnya.

Puncak keraguan Herkis terhadap kualitas Coelho terjadi ketika timnya dikalahkan PS TNI dengan skor 2-3 pada pekan ketujuh. Coelho yang lagi-lagi masuk di paruh kedua gagal memberikan kontribusi yang positif terhadap tim.

"Tentu menjadi eveluasi, nanti saya berdiskusi dengan manajemen. Saya maunya marquee player bisa memberikan manfaat lebih dan pembeda bagi pemain lain di Persela," jelas Herkis.

INDOSPORT berkesempatan menemui Coelho pasca pertandingan kontra PS TNI. Pemain berusia 27 tahun tersebut mengakui permainannya belum konsisten, namun berharap lebih sering diberikan menit bermain.

"Saya berusaha meningkatkan permainan. Pelatih yang memutuskan saya bermain atau tidak, saya menerima keputusan itu. Saya akan bekerja keras untuk bermain dengan menit lebih banyak pada pertandingan berikutnya," cerita Coelho kepada INDOSPORT.

"Saya sangat senang di sini. Saya pikir suporter sangat luar biasa. Suporter sangat dekat dengan saya. Saya ingin bertahan lama di Persela. Tapi saya ingin menjadi pemain penting untuk tim, tidak untuk bermain selama 20 menit per pertandingannya," tandasnya.

Sayangnya, Coelho bukan pilihan utama Herkis di lini tengah Persela. Arsitek asal Aceh tersebut lebih mempercayai gelandang gaek, Eka Ramdani untuk menggalang lini kedua bersama pemain asal Jepang, Kosuke Yamazaki Uchida.

Coelho tampil pada keseluruhan partai Persela di Liga 1 musim Ini. Torehannya tidak terlalu oke untuk ukuran marquee player, hanya satu assist dan nihil gol.

Bukan sosok yang tepat sebagai pengganti Gustavo Lopes di Persela?

596