Usai menang besar atas Timnas Mongolia U-22 dengan skor 7-0 pada kualifikasi Piala Asia U-23, Jumat (21/07/17) kemarin, Tim Nasional (Timnas) U-22 tidak memiliki banyak waktu untuk beristirahat.
Skuat Garuda hanya punya waktu sehari untuk mengembalikan kondisinya sebelum menghadapi tuan rumah Thailand, Minggu (23/07/17) nanti. Lantas seperti apa persiapan Timnas U-22 dengan jadwal pertandingan yang cukup padat?
Fisioterapis Timnas U-22, Immanuel Maulang menjelaskan pihaknya memang memiliki pekerjaan menantang untuk mengembalikan kondisi pemain pasca laga melawan Mongolia. Jadwal yang padat dinilai berisiko membuat pemain cedera, karenanya tim fisioterapis telah menyiapkan beberapa langkah khusus untuk mencegah hal tersebut.
"Iya jadi tentu kita harus betul-betul memperhatikan segi recovery pemain, apalagi cuman 1 hari istirahat. Ini tentu akan sangat menguras energi dan tentu jika tidak disiasati dengan baik maka bisa mengakibatkan risiko cedera yang tinggi," tutur Immanuel Maulang.
|
Baca Juga |
"Untuk itu semua hal-hal yang bisa mempercepat recovery kita lakukan, di antaranya asupan makanan dan minuman, istirahat, dan latihan recovery pasca pertandingan. Selain itu kita berikan ice bath," sambung pria yang juga berprofesi sebagai dosen tersebut.
Metode ice bath memang sering dilakukan di berbagai cabang olahraga karena fungsinya untuk fase pemulihan sebelum melakukan latihan selanjutnya. Suhu dingin akan merangsang sistem saraf yang berada di dekat permukaan kulit untuk menurunkan aliran darah ke jaringan tersebut sehingga pembengkakan (swelling) dan inflamasi (peradangan) yang terjadi akan berkurang.
Sensasi dingin tersebut juga dapat menurunkan nilai ambang nyeri sehingga sering digunakan untuk terapi cedera akibat trauma. Ice bath juga membantu menghilangkan rasa pegal yang timbul setelah melakukan latihan fisik.
Laga melawan Thailand pada Minggu (23/07/17) memang bak final bagi Timnas U-22. Kemenangan nantinya akan membuat peluang Timnas U-22 Indonesia terbuka lebar ke babak final Piala Asia U-23 di 2018.