Syafrianto Rusli Siap Menerima Konsekuensi Terburuk Latih Semen Padang

Sabtu, 21 Oktober 2017 18:19 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Muhammad Adiyaksa/INDOSPORT
Semen Padang dalam jumpa pers. Copyright: © Muhammad Adiyaksa/INDOSPORT
Semen Padang dalam jumpa pers.

Selepas kekalahan dari Mitra Kukar pada pekan ke-30 Gojek Traveloka Liga 1, Semen Padang langsung bereaksi. Tim berjuluk Kabau Sirah tersebut menunjuk Syafrianto Rusli untuk menggantikan Delfri Adri.

Keterpurukan Semen Padang belum usai setelah ditinggalkan Nil Maizar. Tongkat kepemimpinan Nil berganti ke Delfri sebelum diambil alih oleh Rusli.

Saat ini, Kabau Sirah terpaku di peringkat ke-15 klasemen Gojek Traveloka Liga 1. Perolehan Kabau Sirah dari 30 pertandingan hanya 29 angka.

Rusli merasa tertantang untuk membesut Kabau Sirah. Apalagi, dirinya merupakan putra asli daerah Sumatera Barat (Sumbar).

“Pertama. Saya baru di Semen Padang. Di sini secara waktu singkat, teknik dan strategi belum bisa. Memang Semen Padang ada di bawah. Jadi kondisi ini saya akan memaksimalkan menyampaikan kepada pemain rasa tanggung jawab supaya ada keinginan memenangkan suatu pertandingan,” ungkap Rusli.

© Taufik Hidayat/INDOSPORT
Semen Padang saat sedang latihan. Copyright: Taufik Hidayat/INDOSPORTSemen Padang saat sedang latihan.

“Saya merasa terpanggil. Saya orang Padang. Bermain sepakbola dan jadi pelatih Semen Padang. Artinya saya mengikuti perkembangan sepakbola. Terpanggil berkorban untuk sepakbola sumbar,” tambahnya.

Rusli telah siap menerima risiko terburuk melatih Kabau Sirah. Terlebih, Semen Padang hanya berselisih satu poin dari tim peringkat ke-16, Perseru Serui.

“Mudah-mudahan nanti ada hikmahnya. Saya sudah siap apa saja yang terjadi. Lebih baik saya berbuat. Saya punya lisensi. Saya juga di PSSU menjadi instruktur. Alanglah kecewanya kalau saya tidak ambil demi melepaskan Semen Padang dari papan bawah,” pungkas mantan pelatih tim PON Sumbar tersebut.

153