Stadion 'Tokoh Sumpah Pemuda' Itu Hanya Berkapasitas 1.000 Penonton

Sabtu, 28 Oktober 2017 11:31 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
 Copyright:

Tanggal 28 Oktober merupakan tanggal deklarasi Sumpah Pemuda yang dilakukan oleh beberapa tokoh ternama Indonesia di tahun 1928. Sejarah sepakbola di Indonesia pun tak lepas dari pergerakan Sumpah Pemuda tersebut.

Salah satu tokoh yang ikut dalam Kongres Pemuda Indonesia II pada 28 Oktober 1928 adalah Wage Rudolf Soepratman, atau biasa kita kenal dengan nama WR Soepratman yang terkenal akan lagu ciptaannya, Indonesia Raya.

Dirinya memainkan lagu Indonesia Raya ciptaannya tersebut dihadapan publik peserta kongres secara instrumentalis hanya dengan gesekan biola. Soepratman pun dinyatakan sebagai pahlawan nasional sesuai SK Presiden No 016/TK/1971 pada 20 Mei 1971.

Sebagai bentuk balas jasa, namanya pun diabadikan sebagai sebuah stadion di Kabupaten Purworejo, tempat kelahirannya dulu di tahun 1903. Sebuah stadion bernama Stadion WR Soepratman pun lahir, dan digunakan sebagai stadion kandang untuk klub Liga 3 bernama Persekabpur Purworejo.

Sejatinya penggunaan nama-nama tokoh Indonesia untuk digunakan sebagai nama sebuah stadion telah banyak dilakukan sebelumnya. Namun bedanya, Stadion WR Soepratman ini dianggap ‘minoritas’ bila dibandingkan dengan stadion-stadion lainnya yang menggunakan nama tokoh Indonesia.

 

A post shared by Agungmbell021 (@agungmbell021) on

Sebut saja Stadion Gelora Bung Karno yang berlokasi di Jakarta, memiliki kapasitas mencapai lebih dari 80.000 penonton. Atau Stadion Haji Agus Salim, yang menjadi kandang Semen Padang. Stadion tersebut memiliki kapasitas mencapai 28.000 penonton.

Atau Stadion Sultan Agung yang berlokasi di Yogyakarta ini memiliki kapasitas penonton yang mencapai 35.000. Sementara Stadion Gelora Soeprijadi, yang diambil dari pahlawan nasional Soeprijadi itu memiliki kapasitas mencapai 15.000 orang.

Bagaimana dengan Stadion WR Soepratman? Dilansir dari situs Pesekabpur Purworejo, stadion yang sering digunakan sebagai kandang mereka itu hanya berkapasitas sebanyak 1.000 penonton saja.

Diketahui, Stadion WR Soepratman hanya terdapat satu tribun saja yakni tribun timur yang mampu menampung sekitar 1.000 orang di dalamnya. Menjadi hal yang ‘miris’ mengingat nama yang digunakan dalam stadion tersebut merupakan nama tokoh pahlawan nasional.

Keterbatasan dalam kapasitas penonton diakui tak lepas dari anggaran dan lahan yang digunakan oleh stadion tersebut. Kabarnya revitalisasi Stadion WR Soepratman pun akan dilakukan dalam waktu dekat.

Hal tersebut pun diungkapkan langsung oleh Plt Ketua Koni Purworejo, R Muhammad Abdullah. Dirinya mengatakan ingin melakukan revitalisasi GOR WR Soepratman, namun akan difokuskan ke bagian stadion sepakbola terlebih dahulu.

“Jika dilihat dari luas lahan yang tersedia, sepertinya tidak memungkinkan untuk membangun sarana berbagai cabang olahraga. Terlebih di Purworejo terdapat 30 cabang olahraga (cabor),” ucapnya dikutip Krjogja.

Persekabpur Purworejo sendiri merupakan klub yang berasa dari Kabupaten Purworejo. Telah berdiri sejak tahun 1954, namun mulai diresmikan menjadi sebuah klub pada tanggal 2 Juni 2010 lalu.

347