Urusan Politik Buat Persegres 'Tersingkir' dari Kandangnya

Sabtu, 28 Oktober 2017 11:46 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© INDOSPORT/Basri
Skuat Persegres Gresik. Copyright: © INDOSPORT/Basri
Skuat Persegres Gresik.

Pesta politik kembali membuat agenda sepakbola mengalah. Hal ini dialami Persegres Gresik United, yang mesti terusir dari kandangnya saat menghadapi PS TNI di pekan ke-32 Liga 1 pada Sabtu (28/10/17) sore nanti.

Persegres harus mengalah pada agenda politik, lantaran pihak keamanan sangat fokus untuk menjaga keamanan yang melibatkan massa. Hal itu lah yang menyebabkan tim Laskar Joko Samudro mesti menepi dari Kota Pudak nantinya.

"Izin kepolisian yang memang sulit kami dapatkan jika pertandingan lawan PS TNI tetap di Gresik. Pengamanan agenda Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak jadi yang prioritas," papar Sahlul Fahmi kepada INDOSPORT.

Porsi keamanan dan ketertiban masyarakat memang menjadi hal yang utama bagi pihak kepolisian. Rencananya, sebanyak 20 desa yang tersebar di Kabupaten Gresik bakal melakukan Pilkades serentak pada Minggu, 29 Oktober nanti.

"Dari jumlah itu, sembilan desa di antaranya termasuk dalam kategori rawan konflik politik. Sehingga, kami juga perlu memberi perhatian dan maklum pada keputusan pihak kepolisian," Media Officer Persegres itu menjelaskan.

© INDOSPORT/Muhammad Adiyaksa
Pelatih Persegres, Hanafi dengan Roni Rhosadi. Copyright: INDOSPORT/Muhammad AdiyaksaPelatih Persegres, Hanafi dengan Roni Rhosadi.

Sementara soal venue pengganti, Persegres GU sepertinya akan mengungsi ke Stadion Gelora Surajaya Lamongan. Dengan jarak waktu yang mepet, kandang tim Persela Lamongan itu dinilai paling realistis untuk menggelar laga Persegres kontra PS TNI.

"Sejauh ini memang Surajaya menjadi opsi tunggal dan hampir pasti ke sana. Jarak yang dekat dan kita juga pernah menggelar pertandingan di sana," ujarnya.

Pengungsian Persegres ke Lamongan memang bukan pertama kalinya musim ini. Sebelumnya, tim asuhan Hanafi sudah melakoni dua laga di Surajaya ketika menjamu Sriwijaya FC (24 Juli) dan Bali United (31 Juli), lantaran berbarengan dengan agenda turnamen bola voli tingkat Asia di GOR Petrokimia, yang bersebalahan langsung dengan Stadion Petrokimia Gresik.

160