Liga 1

Arema Ogah Tolong Semen Padang Jauhi Zona Degradasi

Sabtu, 4 November 2017 03:41 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Yohanes Ishak
© Ian Setiawan/Indosport
Skuat Arema FC. Copyright: © Ian Setiawan/Indosport
Skuat Arema FC.

Mendekati pertandingan kontra Semen Padang, suhu di Malang semakin hangat. Bukan perkara konflik atau apa, namun tensi pertandingan Arema melawan Semen Padang itu sendiri sarat akan kepentingan krusial.

Laga yang bakal berlangsung di Stadion Kanjuruhan malam nanti, merupakan partai penentuan bagi Semen Padang. Tim berjulukan Kabau Sirah itu dituntut menang, untuk menghindari jurang degradasi.

Pelatih Arema FC, Joko Susilo tahu betul, saat ini beban berat ada pada anak asuhnya. Selain bertekad memetik kemenangan, Adam Alis Setyano dkk juga dituntut untuk tetap fight tanpa ada rekayasa soal hasil akhir.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Skuat Arema FC. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORT Arema FC akan menghadapi Semen Padang.

"Kami inginnya menang. Apalagi ini laga home terakhir di depan Aremania," Pelatih Arema FC tersebut menegaskan.

Maka dari itu, tim berlogo kepala singa itu sudah membulatkan tekad untuk bermain lebih fight menghadapi Semen Padang. Joko Susilo juga mengaku tak peduli dengan nasib sesama bekas tim era kompetisi Galatama itu yang diambang degradasi.

© Ian Setiawan/INDOSPORT
Pelatih Arema FC, Joko Susilo. Copyright: Ian Setiawan/INDOSPORTPelatih Arema FC, Joko Susilo.

Semen Padang kini berada di batas zona aman dengan 32 poin atau hanya unggul satu angka dari Perseru Serui. Sedangkan Perseru, di saat bersamaan juga berjuang mengejar tiga poin dengan menjamu Pusamania Borneo FC di Stadion Marora Serui.

"Tidak ada istilah tolong menolong. Kami tidak akan menolong Semen Padang. Lah wong tim kita juga perlu ditolong," ujar juru taktik asal Cepu, Jawa Tengah itu sedikit berkelakar.

Terlebih bagi dirinya maupun pemain sendiri, sebuah permainan yang tak fight akan mengurangi profesionalisme dan tentu saja menodai rekam jejak mereka sebagai pelaku sepakbola.

"Kita sudah puluhan tahun bekerja di sepakbola dengan sikap profesionalisme. Jadi, jangan sampai tercoreng hanya dengan sedikit kesalahan," tandasnya.

334